Jelang Dirgahayu RI, Penjual Bendera Mulai Ramai di Jeneponto, tapi Sepi Pembeli

JENEPONTO, TRIBUN-TIMUR.COM - Dua pekan lagi, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia akan digelar, Kamis (17/8/2023).

Para pedagang musiman mulai bermunculan menyambut momentum hari kemerdekaan itu.

Salah satunya, penjual bendera merah putih yang terletak di Jalan Pelita, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Biasanya mulai menjual tanggal 25 Juli atau tanggal 26 Juli," ujar penjual bendera, Ahmad (37) Sabtu (5/7/2023).

Ia menjelaskan, bendera yang dijualnya memiliki ukuran beragam.

Harganya pun bervariasi.

"Bendera macam-macam pak, ada bendera hias, buat kantor dan umbul-umbul," ucapnya. 

"Paling murah itu ada Rp20 ribu, ada buat kantor itu yang harga Rp200 ribu, Rp 300 ribu, kalau yang umbul-umbul cuma Rp30 ribu," tuturnya.

Sementara itu, bendera termahal dijual seharga Rp500 ribu.

Bendera tersebut adalah jenis background bergambar garuda sepanjang 12 meter.

"Paling mahal ada yang jumbo, yang panjang 12 meter mulai Rp450 ribu sampai Rp500 ribu," ungkapnya.

Pria asal Garut, Jawa Barat ini mengaku telah belasan tahun menjadi pedagang musiman.

Modalnya pun cukup lumayan.

Bahkan, mencapai puluhan juta setiap musim hari kemerdekaan. 

"Ya setiap tahun aja kadang kalau jual begini musiman, ini kan gak bisa ambil dikonveksi, harus kontan memang barangnya, modal itu biasanya sampai Rp 20 juta," bebernya 

Sejauh ini, omset yang didapatkan belum mencapai jutaan rupiah per hari.

Para pembeli akan ramai sepekan menjelang 17 Agustus. 

"Ya paling ramai sampai 16 Agustus lah paling akhir," katanya mengakhiri. 

Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama