Kolaborasi Tim Pengabdi UMI dan Unimerz dalam Program PDB Desa Sehat di Desa Pucak Maros
Kegiatan pemberdayaan ini untuk menjadikan Desa Pucak sebagai desa sehat sentra edukasi kesehatan ibu dan anak.
Praktik ini diharapkan melengkapi kapasitas masyarakat setempat dalam melakukan langkah pencegahan stunting dengan pemanfaatan daun kelor yang banyak tumbuh disekiatar lingkungan masyarakat setempat.
Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk mengkonsumsi daun kelor.
Perbandingan gram daun kelor mengandung : 7 x vitamin C pada jeruk, 4 x calcium pada susu, 4 x vitamin A pada wortel, 2x protein pada susu, 3x potasium pada pisang.
National Institute of Health (NIH) pada 21 maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit”.
Tradisi pengobatan ayuverda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun Moringa Oleifera (Daun Kelor). Kelor adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat, berumur panjang, berbunga sepanjang tahun, dan tahan kondisi panas ekstrim.
Penelitian terhadap manfaat tanaman mulai dari daun, kulit batang, buah sampai bijinya, sejal awal tahun 1980-an telah dimulai.
Diversifikasi pengolahan daun kelor menjadi panada isian daun kelor dapat menciptakan peluang usaha dari produknya tersebut. Panada isian daun kelor ini merupakan sebuah inovasi baru yang unik dan langka.
Selain itu bahan dasar pembuatannya mudah didapatkan, dan menghasilkan produk yang memilki kandungan gizi yang baik, juga memiliki nilai jual.
Selain itu Bapak Ir. Syahrul Mubarak Abdullah, M.Kom membawakan materi tentang penggunaan VR (Virtual Reality) dalam melakukan proses edukasi kesehatan ibu dan anak.
Bapak Abdul Razak selaku Kepala Desa Pucak menjelaskan bahwa Program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) ini sangatlah diharapkan oleh Masyarakat setempat karena kegiatan ini pertama kalinya diselenggarakan di desanya, sehingga mampu meningkatkan kapasitas kemampuan masyarakat untuk hidup sehat serta melakukan Pengolahan Daun Kelor untuk Pencegahan Stunting.
Pada kegiatan PDB ini tim pengabdi juga melakukan Penyerahan Alat Teknologi Virtual Reality, Penyerahan Alat dan Bahan pengolahan daun kelor menjadi produk makanan baru seperti panada isian daun kelor, serta Penyerahan Alat Pengukuran dan Penilaian Status Gizi Anak Balita.
“Respon positif didapatkan dari Kord. Kelompok Kader Kesehatan dan Kelompok Karang Taruna Bukit Kemuning berharap ada keberlanjutan pada kegiatan berikutnya,” kunci Dr. Yusriani, SKM.,M.Kes
”Semoga dengan kegiatan ini status kesehatan ibu dan anak khususnya di Desa Pucak semakin meningkat,” ucap salah satu peserta PDB.
"Melalui kegiatan PDB ini diharapkan dapat memberikan dampak pada peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pelayanan masyarakat desa sehingga mitra mampu terlibat aktif dalam mempertajam arah kebijakan perencanaan pembangunan desa yang difokuskan untuk mewujudkan Desa Sehat dan Sejahtera." tutup Dr. Yusriani, SKM., M.Kes.(adv\reskyamaliah).
Merdeka untuk Siapa? Ironi 80 Tahun Indonesia Berdaulat |
![]() |
---|
Kunjungi Pesantren Mizanul Ulum Sanrobone Takalar, Pimpinan UMI Janji Kawal Pembangunan |
![]() |
---|
Kelurahan Bontotangnga Jeneponto Jadi Laboratorium Masa Depan UMI |
![]() |
---|
UMI Tambah Desa Binaan ke-36 di Jeneponto Usai Resmikan Kampus Baru di Bantaeng |
![]() |
---|
Uji Nurdin Resmikan Kampus UMI: Anak-Anak Bantaeng Tak Perlu Lagi Jauh Kuliah |
![]() |
---|