Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Ditinggal Ananda Raehan, Pengamat: Tidak Masalah

Ananda Raehan menjalani pendidikan bintara Polri. Artinya dalam beberapa laga kedepan akan absen membela PSM Makassar.

Penulis: M Yaumil | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Pengamat sepakbola Budiardjo Thalib 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar ditinggal beberapa pemain saat imbang 0-0 lawan Bhayangkara Fc di Stadion Patriot Candra Bhaga.

Seperti Ananda Raehan, Erwin Gutawa, dan Adilson Silva.

Ananda Raehan menjalani pendidikan bintara Polri. Artinya dalam beberapa laga kedepan akan absen membela PSM Makassar.

Pemain bernomor punggung delapan ini andalan juru taktik PSM Bernardo Tavares.

Baca juga: Skema PSM Makassar Mulai Terbaca, Pengamat Sarankan Tambah Variasi Serangan

Baca juga: Indra Sjafri Ungkap Posisi Pemain yang Dicari, Lolos Seleksi Timnas U-17 Jika Punya Kriteria Ini

Jasa pemain berlabel Timnas ini sangat dibutuhkan dalam tubuh Laskar Pinisi.

Ia punya peran penyeimbang lapangan tengah Pasukan Ramang.

Ananda sering dipasang di babak kedua menggantikan Kenzo Nambu.

Absennya Ananda membuat Tavares memutar otak agar lini per lini tetap seimbang.

Lawan Bhayangkara Fc, Tavares mencoba pemain muda menggantikan peran tersebut yakni Adil Nur Bangsawan.

Laskar Pinisi tidak kekurangan pemain muda untuk menutupi celah yang ditinggalkan Ananda.

Pengamat Sepakbola Budiardjo Thalib mengatakan ketiadaan Anadar Raehan bukan sesuatu masalah.

Pasalnya, di bangku cadangan masih ada nama-nama besar yang bisa gantikan peran tersebut.

Salah satunya Rasyid Bakrie dan Rizky Pellu.

“Saya rasa tidak ada masalah dengan absennya Ananda yang pergi pendidikan. Disitu ada gelandang Rasyid, M Arfan, dan Akbar Tanjung,” katanya kepada tribun timur, Minggu (30/7/2023).

Bernardo Tavares pada menit akhir babak kedua memasukkan tiga pemain sekaligus.

Disini, pelatih asal Portugal itu memilih Adil Nur menggantikan Kenzo Nambu. Biasanya posisi itu diisi Ananda Raehan.

Kemudian Dzaky Asraf dan Andi Harjito masuk untuk menggantikan Everton dan Yakob Sayuri.

Laskar Pinisi memang cukup kewalahan menghadapi permainan Bhayangkara FC.

Bahkan, Pasukan Ramang tidak diberi kesempatan untuk membangun serangan.

Terbukti dari peluang yang minim serta sedikitnya shot on target yang tercipt.

Disaat yang sama, kiper PSM Reza Arya tampil sangat gemilang dibawah mistar gawang.

Melakukan empat penyelamatan dan menahan tendangan pinalti Matias Mier.

Menurut Budiardjo hasil imbang cukup bagus bagi Juku Eja.

Bermain di kandang lawan, satu poin patut disyukuri.

“Saya rasa itu hasil yang bagus buat PSM, apalagi main di luar kandang satu hal yang terpenting PSM sudah bermain luar biasa di luar kandang,” jelas pelatih Persiraja Banda Aceh.

“Saya rasa tidak ada penurunan malah peningkatan yang ada karena semua pemain bekerja, mulai dari transisi dan instruksi dari pelatih semua jalan,” tambahnya.

Lini depan yang diisi Everton memang minim peluang.

Tercatat hanya ada satu peluang berbahaya yang diciptakan Juku Eja di babak kedua.

Penyebabnya, tim lawan yang ketat dalam bertahan. Selain itu, banyak umpan-umpan dari lapangan tengah PSM yang tidak tepat sasaran.

Sehingga permainan berjalan dengan tempo yang lambat dan saling menunggu antara kedua tim.

Menurut Budiardjio lini depan PSM sudah berusaha membuat kreasi serangan.

“Kalau lini depan saya rasa sudah cukup mumpuni juga, walaupun jarang shot on target, tetapi kita melihat pemain depan kita cukup berkreasi,” ujar mantan pelatih PSM.

“Dan (penyerang) punya penempatan diri sebagai striker Everton dan Kenzo, faktor peluang yang cukup minim sampai kita susah buat kreasi gol,” pungkasnya.

Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved