Petugas Imigrasi Gagalkan Rencana Pengiriman Admin Judi Slot Online ke Kamboja

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua orang warga Sumatera Utara (Sumut) menjadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang di negara Kamboja.

Upaya pemberangkatan keduanya di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar berhasil digagalkan oleh petugas Imigrasi Kanwil Kemenkumham Sulsel pada Rabu kemarin.

Muhammad Ridwan (23) dan Muhammad Farhan Hasibuan (22) adalah dua korban yang terjebak dalam rencana pengiriman mereka ke Vietnam untuk dipekerjakan sebagai admin judi slot online.

Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulsel, Jaya Saputra, menjelaskan bahwa keduanya mengaku akan pergi ke Singapura untuk tujuan wisata, tetapi petugas curiga akan adanya potensi pekerjaan ilegal di luar negeri. Rencana pengiriman keduanya difasilitasi oleh seseorang bernama Lubis, yang perannya adalah memuluskan perjalanan mereka dari Medan-Jakarta hingga akhirnya ke Makassar.

"Kedua korban mengaku hendak ke Singapura dengan tujuan wisata. Akan tetapi petugas curiga keduanya akan bekerja secara ilegal di luar negeri," ungkap Jaya Saputra.

Setelah diamankan oleh petugas, keduanya dibawa ke Kantor Imigrasi Klas I TPI Makassar untuk pendalaman lebih lanjut. Hasil dari pendalaman tersebut mengungkap bahwa mereka ditawari kontrak kerja sebagai admin judi online di perusahaan IMH dengan gaji sebesar Rp5 juta selama dua tahun.

Rute perjalanan yang direncanakan adalah dari Medan menuju Jakarta, lalu ke Makassar sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Singapura, Vietnam, dan Kamboja. Namun, berkat kecurigaan petugas, upaya penerbangan dari Makassar berhasil diblokir, dan keduanya akhirnya dipulangkan ke Sumatera Utara.

Paspor kedua korban ditahan oleh pihak Imigrasi untuk mencegah penyalahgunaan. Kejadian ini menjadi peringatan penting tentang bahayanya perdagangan orang dan pentingnya kerja sama antarinstansi dalam mengatasi kejahatan semacam ini.