Borong 1 Kg Emas di Arab, Pengusaha Skincare Makassar Mira Hayati Klaim Kalungnya Hanya 1 di Dunia

Pasalnya, emas seharga Rp 800 juta yang dibelinya di Tanah suci itu diminta membayar pajak hingga Rp 500 juta lebih.

Mira pun mengaku kaget dan memprotes petugas Bea Cukai yang memintainya saat tiba di Bandara Soekarno Hatta.

"Menurut aku itu tidak wajar, karena itu terhitung banyak kalau ratusan juta," ujar Mira.

Setelah protes, petugas Bea Cukai, kata dia bersedia negosiasi hingga terjadi proses tawar-menawar.

"Karena yang saya beli itu kalau diuangkan sekitar Rp880 juta, jadi saya bilang kenapa ini bukan setengah harga lagi pajaknya yang saya bayar," ujar Mira.

"Akhirnya saya nego-nego sampai dil sampai saya harus bayar 278 juta," sambungnya.

Setelah deal, lanjut Mira, barulah petugas Bea Cukai bersedia menyerahkan emas yang dibelinya setelah sebelumnya sempat tertahan saat pemeriksaan.

Selain emas, suvenir atau barang-barang lain yang dibawa Mira kata dia, juga ikut membayar pajak hingga Rp 280 juta.

Baca juga: Mira Hayati Bos Skin Care dan Emas Berjalan Ngamuk Dimintai Tukang Sampah Rp 500 Ribu

"Dibongkar di bandara di Jakarta, sepat ditahan dan semua dibongkar," ucap Mira.

"Semua barang-barang yang saya bawa diperiksa dan kena Cukai, kayak sejadah, al quran, semuanya kena pajak. Semuanya saya bayar Rp 280 juta," tuturnya.

Pajak seharga mobil

Tarif pajak sebanyak Rp 278 juta itu, seharga dengan seunit city car mobil baru.

Sebut saja Daihatsu Terios baru yang kini di kisaran harga Rp 214 juta.

Emas seharga Rp 800 juta itu, kata dia, jenis emas 21 karat asal Turki.

Dirinya mengaku tertarik membeli emas berupa kalung itu karena modelnya yang menarik.