Bolehkah Puasa Tanggal 1 Muharram? Kata Buya Yahya soal Anjuran Berpuasa di Bulan Muharram
Buya Yahya pun lebih menyarankan agar umat Islam menjalankan puasa Asyura yang jatuh pada 10 Muharram.
TRIBUN-TIMUR.COM - Tahun Baru Islam 1445 Hijriah atau 1 Muharram jatuh pada Rabu (19/7/2023).
Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah.
Muharram berasal dari kata yang artinya diharamkan atau dipantang, dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah.
Pada bulan Muharram, umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa.
Puasa sunnah yang dilaksanakan di bulan Muharram disebut menjadi yang terbaik setelah Ramadan.
Umat muslim biasanya mengerjakan puasa sunnah pada hati Asyura atau tanggal 10 Muharram.
Lantas bagaimana dengan 1 Muharram? Bolehkah Puasa Tanggal 1 Muharram atau puasa pada akhir tahun dan awal tahun?
Hal ini berkaitan dengan beredarnya riwayat, "Barang siapa berpuasa akhir tahun yaitu 30 Dzulhijjah dan digabung dengan 1 Muharram, maka pahalanya seperti ibadah 50 tahun."
Menurut dai kondang, Buya Yahya, ada sejumlah riwayat yang tidak benar disusupkan dan justru dipegangi oleh Umat Islam.
Termasuk dalil tentang puasa di akhir tahun dan awal tahun.
Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah itu menegaskan, riwayat tersebut bohong alias tidak benar.
"Ini jelas bohong riwayat tersebut. Wong akhir-awal tahun ada pada zaman Umar bin Khattab, bukan pada zaman Nabi."
"Yang mencetuskan awal tahun baru, khalifah Umar bin Khattab," kata dia dalam sebuah ceramah seperti dikutip dari YouTube Al-Bahjah TV.
Baca juga: Niat Puasa Senin Kamis Jika Digabung Puasa Qadha Ramadhan Menurut UAS
Untuk amalan puasa saat bulan Muharram, lanjut Buya Yahya, lebih baik berpegangan pada hadits yang shahih.
Hadits tersebut berbunyi: Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.