Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Usai Dapat Pelatihan Serta Dana dari CIMB Niaga, Produksi Bakso dan Abon UMKM Azzakhra Capai 1 Ton

Dukungan diberikan dalam bentuk pinjaman tanpa bunga untuk tambahan modal usaha, pelatihan lanjutan, serta mentoring dan pendampingan usaha.

|
Editor: Ina Maharani
handover
Komisaris Independen CIMB Niaga, Jeffrey Kairupan, dan Head of Region Indonesia Timur & Bali Nusra CIMB Niaga Ahmad S Ilham, melihat proses produksi bakso Azzakhra di Maros, Sulawesi Selatam, Jumat (14/7). UMKM ini merupakan salah satu penerima bantuan CIMB Niaga. 

 

Makassar, Tribun - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) melalui Program Community Link #JadiBerkelanjutan menggandeng Berdaya Bareng, mendukung pengembangan usaha 50 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia timur.

Dukungan diberikan dalam bentuk pinjaman tanpa bunga untuk tambahan modal usaha, pelatihan lanjutan, serta mentoring dan pendampingan usaha.

Salah satu yang mendapat dukungan adalah UMKM Azzakhra di Maros, yang memproduksi bakso daging, bakso ikan, dan bakso ayam, serta aneka abon.
Manajemen CIMB Niaga dan Berdaya Bareng melakukan kunjungan ke UMKM ini, Jumat (14/7/2023), untuk melihat langsung proses produksi.

Hadir dalam kesempatan tersebut Founder Berdaya Bareng Nicky Clara, Komisaris Independen CIMB Niaga, Jeffrey Kairupan, dan Head of Region Indonesia Timur & Bali Nusra CIMB Niaga Ahmad S Ilham.

Rombongan diterima Owner Azzakhra Food Kamaruddin Kohar bersama tim. Dalam kesempatan tersebut Kohar mengajak rombongan untuk melihat langsung proses produksi bakso, mulai dari penggilingan daging hingga selesai dimasak untuk kemudian dibungkus dan dijual.

Dalam diskusi Kohar mengatakan banyak sekali benefit yang ia dapat. Salah satunya yakni peningkatan produksi. Usai mendapat binaan, bimbingam, dan pinjaman dari CIMB Niaga, ia mampu memberdayakan ibu-ibu di lingkungannya, dan produksinya meningkat tajam.

“Alhamdulillah dengan bantuan tersebut rata-rata produksi 500 kg dalam sebulan. Saat Ramadan lalu, produksi kami mencapai satu ton. Kami juga pernah menerima pesanan abon hingga satu ton, hanya 600 kg yang disanggupi. Kami memberdayakan ibu-ibu di sekitar,” ujar Kohar.

Daerah pemasaran pun meluas. Kini, baksonya bukan hanya dinikmati oleh warga Maros saja, melainkan sampai ke Polmas (Sulawesi Barat), Pinrang, Pangkep, Bone, dan Makassar.

Sementara Nicky menyampaikan organisasinya menyasar untuk memberdayakan perempuan dan disabilitas. Azzakhra menjadi salah satu yang sangat sesuai dengankriterianya.

“Apalagi pak Kohar sangat aktif melaporkan kemajuan-kemajuan dan perkembangannya, jadi ia cocok dengan kriteria kami," ujarnya.

Dalam pemberian bantuan ini UMKM asal Sulawesi Selatan cukup dominan. Dari 50 UMKM terpilih, sebanyak 29 UMKM dari Sulawesi Selatan. “Sisanya 21 (UMKM) tersebar di Manado, Lombok, Balikpapan, Samarinda, dan Banjarmasin," jelas Nicky.

Sementara Jeffrey mengatakan dengan tambahan modal usaha ini, UMKM diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, dan menambah kapasitas produksi sehingga usahanya tumbuh secara berkelanjutan

“UMKM perlu dibina, didampingi, agar bertahan dan menjadi lebih besar. Khususnya di daerah yang perlu bantuan karena sulit mendapat akses dan kurang memahami perbankan. Disinilah kami mau ambil bagian, karena UMKM adalah tulang punggung pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.

Kemudian Ahmad S Ilham yang akrab dipanggil Ilo memaparkan sangat berterima kasih karena program Berdaya Bareng ini juga dilaksanakan di Makassar.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved