Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rakernas Apeksi

Suguhan TP PKK Makassar untuk Istri Wali Kota se-Indonesia:Pisang Epe, Coto, hingga Pertunjukan Adat

TP PKK Kota Makassar bakal andil dalam rapat kerja nasional (rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia (Apeksi) XVI.

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Humas Pemkot Makassar
Ketua TP PKK Makassar Indira Yusuf Ismail saat rapat persiapan menyambut Rakernas Apeksi XVI pada 10-14 Juli mendatang 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Makassar bakal andil dalam rapat kerja nasional (rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia (Apeksi) XVI.

TP PKK Makassar menyiapkan ladies program, khusus para istri-istri wali kota yang menghadiri Rakernas Apeksi XVI di Makassar, (10-14/7/2023) nanti.

Untuk menyukseskan rangkaian acara tersebut, Ketua PKK Makassar Indira Yusuf Ismail terus memantau perkembangannya.

Indira mengatakan, ladies program sekaligus membangun silaturahmi antar Pemkot se Indonesia, juga untuk memperkenalkan Makassar secara lebih luas.

“Ladies Program ini harus semenarik mungkin, kita ingin mereka bisa melihat bagaimana Kota Makassar, kita ingin acara kita dapat mengenalkan dan menjual nilai Kota Makassar,” ucap Indira. 

Istri Wali Kota Makassar Danny Pomanto ini berharap para Istri Wali Kota dapat mengenal daya tarik dari ciri khas kota Makassar.

Mulai dari budaya, kesenian, makanan, hingga kerajinannya.

Baca juga: Wali kota se-Indonesia Bakal Keliling 14 Lorong Wisata di Makassar, Icip Es Krim Pakcoy, Jamu, Coto

Rencananya, Ladies Program akan berlangsung di halaman Benteng Rotterdam pada 13 Juli 2023. 

Konsepnya kata Indira akan ada afternoon tea, ia menyiapkan kuliner-kuliner khas Makassar untuk dicicipi oleh para tamu.

Bahkan, secara langsung juga akan  memperlihatkan proses dan pengolahan kue tradisional Makassar seperti pisang epe, putu cangkir, dan jalangkote. 

Sebagai daerah yang terkenal dengan cita rasa bumbu rempahnya, Indira juga akan memamerkan bumbu masak khas Makassar diantaranya bumbu coto dan bumbu Pallubasa. 

“Karena ini Afternoon Tea, makanan intinya adalah sop ubi khas Makassar, tentunya disajikan dengan kue dan makanan khas lainnya, bumbu masak yang terkenal di Makassar akan dipamerkan, bumbu coto, bumbu pallu basa, itu semua mau kita pamerkan, tentu kita harapkan mau dicoba dan dibeli oleh tamu,” jelasnya.

Suguhan dari Afternoon Tea turut menampilkan budaya Makassar.

Yakni adat mappasiori waju, orkes to riolo, fashion show ragam baju bodo dari Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan. 

Batik lontara, kerajinan enceng gondok, hingga suasana dekor yang mempromosikan sarung sutra tradisional Makassar

Seluruh istri wali kota akan disambut dengan prosesi pengalungan yang terbuat dari kerajinan tangan.

“Istri Wali Kota akan disambut dengan pengalungan kalung yang terbuat dari sarung sutra yang dikombinasi dengan tembaga yang modelnya seperti baju la’bu (baju kurung/potongan),” urai dia.

Terakhir, acara ditutup dengan suguhan lagu dari pengurus TP PKK Kota Makassar

Diketahui, sebanyak 98 kota tergabung dalam Apeksi.

Sejauh ini sudah ada 91 kota yang mengkonfirmasi kehadirannya, 85 diantaranya dihadiri langsung oleh wali kota, selebihnya hanya perwakilan.

Presiden Joko Widodo juga diagendakan hadir dalam Rakernas Apeksi ini.

Wali kota se-Indonesia Bakal Keliling 14 Lorong Wisata di Makassar

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) tinggal menghitung hari. 

Kota Makassar terus berbenah menyambut seluruh peserta Apeksi

Salah satunya, agenda city tour Lorong Wisata (Longwis).

City Tour Longwis akan digelar pada Kamis (13/7/2023) mendatang.

Diketahui ada lima Lorong Wisata yang akan dikunjungi.

Diantaranya Lorong Wisata Silves, Ballaparang Kecamatan Rappocini. 

Lorong ini sangat lengkap, ada taman bermain anak, Hidroponik sayuran, cabai.

Kemudian ada UMKM kuliner kue tradisional sampai usaha laundry.

Budidaya maggot dan minyak jelantah juga ada di lorong ini.

Setelah itu, ada juga Lorong Wisata Maastricht, Abu Bakar Lambogo, Kecamatan Makassar

Lorong Wisata Lerida, Jalan Andalas, Kecamatan Bontoala. 

Di Lorong Lerida Bontoala ini, ada usaha jamu hasil ramuan dari warga lorong.

Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi menyebut usaha jamu merupakan salah satu UMKM yang tidak akan mati. 

"Rasanya enak dan tentu berkhasiat. Warga lorong pun ikut sehat semua," kata Fatmawati Rusdi

Ada juga Lorong Wisata Taegu, Kecamatan Makassar.

Serta lorong wisata Esbjerg yang terletak di Jalan Batu Putih, kecamatan Ujung Pandang. 

Fatmawati meminta pihak Dinas Pertanian dan Perikanan untuk membagikan lagi bibit cabai 5 bag per Kepala Keluarga di setiap kecamatan yang ditunjuk mewakili kunjungan peserta APEKSI.

"Nanti Ada 14 lorong yang akan dikunjungi nanti dan tamunya nanti akan dibagi. Satu lorong satu kecamatan mewakili,” jelas Fatmawati Rusdi

Di Kecamatan Ujung Pandang, ada Longwis Haderslave di Jl Somba Opu. 

Longwis Haderslave menawarka es krim pakcoy, coto Makassar, dan keripik pakcoy.

Cemilan ini bisa dijadikan oleh-oleh bagi pengunjung.

Selanjutnya di Kecamatan Ujung Tanah, ada Longwis Milan berlokasi di jalan Cakalang III.

Ada Logwis Vera Cruz di Kecamatan Rappocini

Lorong ini memiliki tanaman hidroponik yang dikelola masyarakat. Ada juga budidaya cabai.

Fatmawati mengaku lorong-lorong ini menjadi pilihan karena memiliki potensi yang mumpuni. 

“Saya berharap para peserta Apeksi akan terpukau melihat produktifnya lorong-lorong wisata kita, dan bisa menjadi percontohan buat kota-kota lain,” tutupnya. (*)

 

 

 


 
 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved