Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2023

8 Fakta Menarik Jemaah Haji Beli 100 Gram Emas dari Tanah Suci, Lebih Mahal dari Ongkos Naik Haji

Fakta-fakta jemaah haji asal Makassar berbalut emas 180 gram saat pulang dari tanah suci, sontak jadi perhatian publik.

|
Tribun Timur
Potret Daeng Kanang, jemaah haji asal Makassar kenakan 180 gram emas saat turun dari pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Sulsel, Rabu (5/7/2023).      

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakta-fakta jemaah haji asal Makassar berbalut emas 180 gram saat pulang dari tanah suci, sontak jadi perhatian publik.

Bagaimana tidak, jemaah haji bernama Suarnati Daeng Kanang (46) ini membalut dirinya dengan emas 180 gram saat kembali ke tanah air.

Hal itu terlihat saat ia turun dari pesawat saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Rabu (5/7/2023). 

Lantas apa alasan pengusaha burger ini memakai perhiasan segitu banyaknya sepulang dari tanah air?

Berikut fakta-fakta yang telah dihimpun Tribun Timur:

Jemaah haji asal Makassar Suarnati Daeng Kanang (46) balut dirinya dengan emas 180 gram saat kembali ke tanah air. Ia memamerkan emas yang dikenakan saat tiba di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Rabu (5/7/2023)
Jemaah haji asal Makassar Suarnati Daeng Kanang (46) balut dirinya dengan emas 180 gram saat kembali ke tanah air. Ia memamerkan emas yang dikenakan saat tiba di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Rabu (5/7/2023) (Tribun Timur)

1. Nazar sebelum berangkat haji

Ternyata mengenakan emas hingga 180 gram emas telah dinazarkan Suarnati Daeng Kanang sejak dulu. 

"Saya sudah bernazar dari awal, belum mendaftar saya sudah nazar seandainya saya ke Tanah Suci bisa tidak ya saya begini (pakai emas) seperti orang-orang (jemaah haji yang glamor saat pulang dari Tanah Suci," ucap Suarnati Daeng Kanang.

2. Ada kepuasan tersendiri

Fakta berikutnya, Suarnati Daeng Kanang merasa ada kepuasan tersendiri jika memakai emas yang dibeli di Tanah Suci dibanding di Makassar.

"Ada kepuasan tersendiri dibanding membeli emas di Makassar," katanya.

3. Merasa lebih berkarisma

Ia merasa lebih berkarisma jika memakai emas dari Tanah Suci.

"Karismanya beda," katanya.

4. Percaya emas dari tanah suci bisa jadi obat

Saya percaya kalau sakit terus pakai emas dari Tanah Suci bisa sembuh," tutur warga Jl Muhammad Tahir Lepping Makassar ini.

5. Hanya beli 100 gram di Mekah, sedangkan 80 gram dibawa dari Makassar

Memakai 180 gram emas saat tiba dari tanah suci, ternyata hanya 100 gram ia beli di Mekah.

Sedangkan 80 gram ia bawa dari Makassar.

"Ini (emas) saya bawa dari Makassar sekitar 80 gram, kalau yang saya beli dari Tanah Suci mungkin 100 gram," bebernya.

6. Total emas dibeli di tanah suci sebanyak 100 gram seharga 120 juta. 

Per gram emas kata dia, dibeli dari Tanah Suci berkisar Rp 1.200.000.  

"Saya belinya pakai uang real, pokoknya per gram sekitar Rp 1.200.000," ujarnya.

Total 100 gram emas Rp 120 juta.

7. Lebih mahal dari ongkos naik haji

Dari total 100 gram emas yang dibeli di tanah suci seharga Rp 120 juta, lebih mahal dibandingkan ongkos haji reguler Rp 69 juta. 

8. Menunggu 13 tahun untuk berangkat haji

Untuk berangkat menunaikan ibadah haji, Suarnati harus menunggu selama 13 tahun. Dan sempat juga tertunda 2 tahun karena Covid-19.

Baca juga: Blak-blakan! Jemaah Haji Makassar Ungkap Alasan Balut Diri dengan 180 Gram Emas Sepulang dari Mekah

Baca juga: Jemaah Haji Makassar Daeng Kanang Boyong 100 Gram Emas dari Mekah Senilai Rp120 Juta: Hasil Menabung

Sebelumnya diberitakan, jemaah haji asal Makassar Suarnati Daeng Kanang yang memakai 180 gram emas saat tiba di Asrama Haji Sudiang, Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) ternyata pengusaha burger. 

Tak hanya dibalur perhiasan berupa cincin, kalung dan gelang, perempuan 46 tahun ini juga memakai busana hijau mencolok dilengkapi penutup kepala khas bugis yang juga bewarna emas

Tampilannya cukup nyentrik dan glamor sehingga sontak jadi perhatian.

Ditambah lagi, Suarnati Daeng Kanang terus tersenyum saat tiba di asrama haji sudiang sembari memamerkan emas yang dipakainya.

Ia mengaku, ada sekitar 180 gram emas yang ia kenakan.

Akan tetapi dari ratusan gram emas yang dipakai, tak semua dibeli dari Tanah Suci.

Ada juga separuh emasnya sudah dibeli di Makassar sebelum berangkat haji.

"Ini (emas) saya bawa dari Makassar sekitar 80 gram, kalau yang saya beli dari Tanah Suci mungkin 100 gram," bebernya.

Per gram emas kata dia, dibeli dari Tanah Suci berkisar Rp 1.200.000.  

"Saya belinya pakai uang real, pokoknya per gram sekitar Rp 1.200.000," ujarnya.

Ia membeli emas dari Tanah Suci untuk memenuhi nazarnya.

"Saya sudah bernazar dari awal, belum mendaftar saya sudah nazar seandainya saya ke Tanah Suci bisa tidak ya saya begini (pakai emas) seperti orang-orang (jemaah haji yang glamor saat pulang dari Tanah Suci," ucap Suarnati Daeng Kanang.

Ia mengungkapkan, alasan membeli emas di Tanah Suci karena merasa ada kepuasan tersendiri.

Bahkan ia mengaku lebih berkarisma jika memakai emas dari Tanah Suci.

"Karismanya beda dan saya percaya kalau sakit terus pakai emas dari Tanah Suci bisa sembuh," tutur warga Jl Muhammad Tahir Lepping Makassar ini.

Jemaah haji Makassar Daeng Kanang - Fakta-fakta jemaah haji asal Makassar berbalut emas 180 gram saat pulang dari tanah suci, sontak jadi perhatian publik.
Jemaah haji Makassar Daeng Kanang - Fakta-fakta jemaah haji asal Makassar berbalut emas 180 gram saat pulang dari tanah suci, sontak jadi perhatian publik. (DOK PRIBADI)


Untuk berangkat menunaikan ibadah haji, Suarnati harus menunggu selama 13 tahun. Dan sempat juga tertunda 2 tahun karena Covid-19.

Lebih lanjut dia, 2 hari sebelum berangkat ia menadapat cobaan karena harus menjalani operasi batu empedu.

"Tapi alhamdulillah selama proses haji semua dilancarkan bahkan tidak pernah merasakan sakit pasca operasi," ujarnya.

Suarnati mendoakan semua keluarganya bisa juga berangkat ke Tanah Suci.

"Semua saya doakan, semoga bisa ke sana (Tanah Suci), bisa juga merasakan apa yang saya rasakan, semua keluarga dipanggil ke sana kedua orang tua, adik-adik, kakak,  termasuk usaha dilancarkan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, jemaah Haji Makassar Daeng Kanang boyong 100 Gram emas dari Mekah senilai Rp120 Juta.

Yah, jemaah haji asal Sulawesi Selatan (Sulsel) terkenal dengan penampilan nyentrik dan glamor.

Seperti jemaah haji asal Makassar, Suarnati Daeng Kanang.

Saat turun dari tangga pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Daeng Kanang pun menjadi perhatian, Rabu (5/7/2023).

Penampilannya yang nyentrik berbalur emas ditambah penutup kepala khas bugis dengan warna senada pun jadi perhatian. 

Begitu pula dengan busana berwarna hijau yang dikenakan tampak glamor. 

Daeng Kanang pun makin mencolok dengan baluran emas berupa kalung, cincin dan gelang. 

Total emas yang dikenakan di seluruh tubuhnya itu 180 gram. 

Dimana, 80 gram merupakan emas yang dibawanya dari Makassar.

Sedangkan 100 gram emas ia sengaja beli di Mekah dari hasil menabung sebelum berangkat.

"Dari Makassar separuh saya bawa sekitar 80 gram, saya beli di tanah suci sekitar 100 gram," katanya saat tiba di Asrama Haji Sudiang, Makassar.

Adapun harga per gram emas di Tanah Suci sekitar 1,2 juta. 

Total harga emas 100 gram emas yang diboyongnya dari Mekah Rp 120 juta. 

Ia mengaku selama di Mekah, dirinya banyak mendapatkan kebaikan serta kemudahan selama beribadah.

"Bahkan sebelum berangkat, saya sebenarnya baru saja sudah operasi, namun tak ada rasa sakit sedikitpun yang saya rasakan," terangnya.

Namun ia mengaku sedikit kelelahan usai penerbangan yang ditempuh selama 12 jam lamanya.

Meski begitu ia sangat terharu bisa tiba di Tanah Air dengan selamat.

"Penerbangannya sampai 12 jam, sangat lelah, Alhamdulillah bisa sampai dengan selamat," terangnya.

Sebelumnya, rombongan jemaah haji kelompok terbang (Kloter) pertama Debarkasi Makassar mendarat di Tanah Air di Bandara Sultan Hasanuddin, Rabu (5/6/2023).

Pesawat Garuda GA 1201 mengangkut jemaah tiba pada pukul 10.55 wita.

Mereka bertolak dari Arab Saudi melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah pada hari Selasa (4/7/2023).

Total 392 jemaah yang tergabung dalam kloter pertama ini.

Ketua Kloter pertama, Juhria mengatakan, secara umum seluruh kondisi jemaah haji terbilang baik dan sehat selama menjalankan ibadah haji. 

Meski begitu ada salah seorang jemaah haji yang pulang dalam kondisi terinfus. 

Juhria mengatakan, jemaah haji yang sakit tersebut atas nama Andi. Dia didiagnosa mengalami sakit tipes.

"Yang bersangkutan sudah dirawat di rumah sakit di Arab Saudi. Tapi dia diijinkan kembali ke tanah air. Makanya dia tetap diinfus selama dalam pesawat," ujarnya. 

Biaya Haji 2023 Rp 69 Juta

Biaya haji tahun 2023 naik fantastis Rp 69 juta dari tahun 2022 hanya Rp 39,8 juta.

Sebenarnya, usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji atau BPIH tahuun 2023 senilai Rp 98.893.909.

Namun, dari angka itu, biaya yang dibebankan kepada jemaah haji sebesar Rp 69 juta.

Sementara sisanya dibayarkan nilai manfaat dana haji.

"Tahun ini pemerintah mengusulkan rata-rata BPIH per jemaah sebesar Rp 98.893.909, ini naik sekitar Rp 514 ribu dengan komposisi BPIH Rp 69.193.733 dan nilai manfaat sebesar Rp 29.700.175 atau 30 persen," ujar Menteri Agama atau Menag RI, Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja antara Kemenag dan Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Dengan demikian, biaya haji yang diusulkan pemerintah tahun ini melonjak jauh dari biaya tahun lalu yang 'hanya' Rp 39,8 juta.

Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, peningkatan biaya haji 2023 ini diambil demi menjaga keberlangsungan nilai manfaat dana haji di masa depan.

Menurutnya, pembebanan BPIH harus mengedepankan prinsip keadilan, di mana harus menyeimbangkan besaran beban jemaah dan keberlangsungan nilai manfaat dana haji.

"Pembebanan BPIH harus mengedepankan prinsip istitha'ah dan likuiditas penyelenggaraan ibadah haji tahun-tahun berikutnya," tuturnya.

Seperti apa perincian biaya naik haji 2023 dibandingkan dengan biaya naik haji di tahun-tahun sebelumnya? 

Berikut adalah perincian biaya naik haji dari tahun ke tahun dalam rupiah: 

Biaya haji 2015: Rp 30 juta - Rp 38,2 juta

Biaya haji 2016: Rp 31,1 juta- Rp 38,9 juta

Biaya haji 2017: Rp 31 juta - Rp 38,9 juta

Biaya haji 2018: Rp 31,1 juta - Rp 39,5 juta

Biaya haji 2019: Rp 30,9 juta - Rp 39,2 juta

Biaya haji 2020: Rp 31,4 juta - Rp 38,3 juta

Biaya haji 2021: (pemberangkatan dibatasi).

Biaya haji 2022: Rp 35,6 juta - 42,6 juta

Biaya haji 2023: Rp 69 juta

Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan kuota haji tahun 2023, yakni sebanyak 221 ribu jamaah.

Kesepakatan mengenai jumlah kuota haji 1444 H/2023 ini telah ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Adapun jumlah 221.000 jemaah haji terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.

“Kuota itu (221.000 jemaah) terdiri atas 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota,” ujar Yaqut Cholil Qoumas.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved