Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Imbas Kasus Rasisme ke Pemain PSM Makassar, APPI : Bisa ke Ranah Hukum!

CEO APPI Mahardika Aji mengatakan menunggu laporan dari Manajemen PSM Makassar atas perlakuan rasis yang dialami pemainnya. 

|
Penulis: M Yaumil | Editor: Alfian
DOK PRIBADI
Bukti rasisme oknum ke pemain PSM Makassar  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) ikut menangani kasus rasial yang menimpa pemain PSM Makassar 

CEO Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Mahardika Aji mengaku terus berkomunikasi dengan pemain PSM Makassar yang menjadi korban aksis rasisme di media sosial.

Menurut Mahardika, jika PSM Makassar berkenan, kasus ini bisa di bawah ke ranah hukum.

"Jika pihak yang merasa dirugikan melaporkan ke pihak kepolisian. Hal ini dapat dipidana,” katanya kepada kepada tribun timur, Selasa (4/7/2023).

“Inikan terjadi di luar lapangan, regulasi nasional yang digunakan (KUHP)," tuturnya.

Soal regulasi tindakan rasis, Mahardika mengaku sudah ada aturannya. Hanya saja alurnya yang perlu dibuat track khusus olahraga.

APPI pun sudah koordinasi dengan Siber Bareskrim Polri untuk mengusut aksi rasial lewat media sosial sejak kasus kiper Persija, Andritany Ardiansyah. 

Bahkan, sampai kasus yang menimpah penggawa PSM Makassar.

"Ya memang dua regulasi itu (KUHP dan UU ITE) terkait bullying dan rasisme di media sosial. Kalau tindakannya bukan di sosmed bisa langsung kena KUHP saja," jelasnya.

Sekretaris Umum The Jakmania, Muhammad Aditya Putra mengatakan akan mengejar oknum tersebut.

Tentunya, jika benar pelaku adalah anggota Jakmania akan dikenai sanksi.

“Yang pasti kami akan mencari tahu apakah pelaku anggota the Jakmania atau bukan,” katanya kepada tribun timur, Selasa (4/7/2023).

“Jika pelaku merupakan anggota, maka akan kami tindak sesuai aturan organisasi,” tegasnya.

The Jakmania adalah salah satu kelompok suporter yang menduking anti rasisme.

Apalagi serangan ditujukan kepada pemain tim tamu ini dapat menjadi pecah bela.

The Jakmania juga yang menyuarakan perdamaian antara kelompok suporter.

Tentu perbuatan ini bertentangan dengan semangat persaudaraan suporter.

“Intinya kami menentang segala macam bentuk rasisme di dalam sepakbola,” ujar Aditya.

Atas kejadian ini, sosial media Jakmania mengkampanyekan anti rasisme.

Hal ini tentu bentuk sportifitas dalam sepakbola yang tidak memberikan ruang kepada pelaku rasis.

“Kami juga akan terus mengampanyekan anti rasisme di media sosial kami,” pungkasnya.

Red Gank Dorong Investigasi

Sekretaris Jenderal Red Gank Sadakati Sukma mendorong The Jakmania menginvestigasi oknum suporter Persija pelaku rasisme ke pemain PSM Makassar.

Bagi Sadat sapaan Sekjend Red Gank sudah sepatutnya ada ketegasan agar kasus rasisme ke pemain PSM Makassar tidak terulang ke pemain dari klub lainnya.

Diketahui, laga Persija Jakarta kontra PSM Makassar dikotori oknum yang berbuat rasis kepada Yuran Fernandes.

Perbuatan tak berpendidikan itu dilakukan di sosial media.

Lewat kolom komentar, oknum pendukung Persija, melontarkan kata-kata hinaan dan rasis.

Hal ini membuat suporter PSM Makassar geram.

Rasisme mencederai persaudaraan antara suporter dan mengotori sepakbola itu sendiri.

Oknum suporter tersebut sangat hina-dina karena melukai pecinta sepakbola yang berupaya menyuarakan persaudaran dan perdamaian.

Sadakati Sukma mengatakan tindakan rasis ini perlu ketegasan.

Baca juga: The Jakmania Outsider Celebes Kecam Serangan Rasisme Oknum Suporter Persija ke Pemain PSM Makassar

Baca juga: Suporter Ramai-ramai Kecam Aksi Rasis Serang Pemain PSM, Presiden The Macz Man: Sudah Tidak Jaman

Walaupun dilakukan oleh oknum, akan tetapi sebagai suporter tidak bisa menutup mata terkait hal ini.

“Saya kira memang ini perlu ketegasan, meskipun kita tahu itu oknum,” katanya kepada tribun timur, Selasa (4/7/2023).

Dia pun sudah melakukan komunikasi dengan pihak suporter Persija Jakarta.

Menurutnya serangan rasialisme sangat mengotori wajah sepakbola Indonesia maupun dunia.

No rasis, bahkan dikampayekan oleh federasi sepakbola di seluruh dunia.

Artinya ini tindakan yang patut diberikan ketegasan.

Dia berharap teman-teman dari suporter Persija melakukan upaya tertentu.

“Perlu teman-teman dari pengurus suporter Persija menginvestigasi pemilik akun tersebut yang sudah jelas-jelas membuat status yang sifatnya rasis,” jelasnya

“Dan ini sangat dilarang di dunia sepakbola. Dan ini adalah larangan paling keras yang selalu ditegaskan oleh FIFA,” tambahnya.

Disisi lain, jika memang oknum merupakan anggota kelompok suporter Persija harus diberikan sanksi.

Pasalnya kelompok suporter Persija sepakat untuk menyuarakan perdamaian, persaudaraan suporter serta tidak ada rasis dalam sepakbola.

“Saya kira kalau memang itu betul anggota The Jak saya kira mereka punya aturan tersendiri, mereka punya sanksi sendiri,” ujar Sadat.

“Kita sepakat kalau The Jak kelompok suporter yang sangat melarang rasis di sepak bola apalagi dapat mengganggu hubungan persaudaraan suporter,” pungkasnya.

Kecaman The Maczman 

Presiden The Maczman, Ocha Alim mengatakan, perilaku rasis itu sangat disayangkan.

Pasalnya kelompok suporter mengedepankan perdamaian.

“Sangat disayangkan sekali. Sudah tidak jaman lagi seperti itu,” katanya kepada tribun timur, Selasa (4/7/2023).

“Sekarang lagi gencar-gencarnya pemimpin suporter menggalakkan perdamaian sesama,” sambung pria akrab disapa Pung Oca.

Ia menjelaskan, perkataan rasis itu notabene menyerang diri sendiri dan klub yang dibelanya.

Apalagi suporter Persija Jakarta juga tidak terima dengan prilaku oknum itu.

Karena merusak nama baik suporter Persija Jakarta sendiri.

“Walau menyerang pemain club lain, tapi sebenarnya yang dia rusak adalah clubnya sendiri,” jelas Presiden The Maczman itu.

Selain itu, oknum juga akan mendapatkan hukuman dan tekanan moril.

Baik dari suporter Persija apalagi dari PSM Makassar.

Sehingga ini akan jadi pembelajaran bagi semua kelompok suporter di Indonesia.

"Kejadian rasis ini tidak boleh terulang lagi," ujarnya.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved