Sosok Anak Bupati Gabung Nasdem Usai Wali Kota Makassar Danny Pomanto Memilih Keluar, Jebolan HMI

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Partai Demokrat mengambil langkah tegas terhadap Anggota DPRD Sulsel Andi Irma Wahyudiyati Irwan.

Pasalnya, Anggota Komisi D DPRD Sulsel itu resmi memutuskan hengkang dari partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Andi Irma sapaannya, memilih mengikuti langkah ayahnya, Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid yang sedari awal hengkang dari Partai Demokrat dan memilih berlabuh ke Partai Nasdem.

Partai Nasdem Sulsel di bawah kendali Rusdi Masse Mappasessu (RMS), menugaskan Andi Irwan Hamid jadi Ketua Dewan pimpinan Cabang (DPC) Nasdem Pinrang.

Kabar pengunduran Andi Irma pun dibenarkan Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni'matullah.

"Iya, sudah masuk surat pengunduran dirinya (Andi Irma)," kata Wakil Ketua DPRD Sulsel itu, Senin (3/7/2023).

Ni'matullah menegaskan, pihaknya segera melakukan pemecatan alias pergantian antar waktu (PAW) terhadap Andi Irma.

"Pasti PAW. Besok kami kirim usulan ya ke DPP partai Demokrat. Kita tunggu saja karena setelah itu, DPRD Provinsi bersurat ke Depdagri untuk usulan pemberhentian," tegasnya.

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengatakan Andi Irma akan diganti oleh Andi lan Kurniawan Latanro.

"Pak Ian Latanro (calon pengganti Andi Irma)," tandasnya.

Menanggapi pertanyaan Ni'matullah, Andi Irma mengaku legowo dan tidak permasalahkan dengan rencana pemecatannya.

Sebagai mantan kader, Andi Irma menghormati kebijakan dan keputusan partai.

"Tidak apa-apa, kita ikuti proses. Kan masih ada prosesnya," kata Andi Irma, Senin (3/6/2023).

Meski resmi meninggalkan Demokrat, petahana dari Daerah Pemilihan IX Sulsel itu memastikan kembali mendaftar sebagai bakal calon legislatif (bacaleg).

Nama Andi Irma telah masuk sebagai daftar calon sementara (DCS) DPRD Sulsel pada Pemilu legislatif 2024 melalui Partai Nasdem.

"Iya, saya sudah terdaftar di sebagai DCS DPRD Sulsel dari Partai Nasdem," kata Andi Irma.

Sebagai bakal caleg DPRD Sulsel, nama mantan Sekretaris DPD Demokrat Sulsel itu berada di nomor urut dua.

Sementara nomor urut pertama ditempati petahana yakni Syaharuddin Alrif yang juga menjabat Sekretaris DPW Nasdem Sulsel. 

Terpisah, Wali Kota Makassar Danny Pomanto memilih keluar dari Partai Nasdem. 

Danny Pomanto memutuskan hengkang dari partai besutan Surya Paloh itu karena alasan keluarga. 

Atas sikapnya ini, Danny Pomanto melayangkan surat kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dibubuhi materai. 

Salah satu alasan lainnya karena ia tak satu selera terkait kandidat calon presiden usungan NasDem, Anies Baswedan.

Kata Danny, terkait sosok jagoannya di pemilihan presiden, itu pilihan pribadinya.

"Saya kira bisa beralasan seperti itu (tak pilih Anies) karena pilihan pribadi, tapi bukan satu-satunya alasan itu," ucap Danny dalam konferensi pers di salah satu kafe di Jl Topaz, Senin (3/7/2023).

Dukungan Danny sendiri lebih condong ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Wali kota dua periode ini membeberkan komunikasinya dengan Ganjar intens dan berjalan lancar. 

"Saya kira saya dengan beliau komunikasinya tidak pernah terkendala, semangat membangun Indonesia ada juga di Makassar bahkan Makassar ingin menjadi terdepan semangat membangun Indonesia," ujarnya.

Bahkan ia tak mempermasalahkan arah dukungannya yang berlawanan dengan komunitas Pro Jokowi (Projo), apalagi ia tercatat sebagai Dewan Pembina Projo Sulsel.

"Ini masih menjadi dinamika yang harus kita lihat, belum ada yang pasti karena yang pasti nanti Oktober baru ada kepastian," ujarnya.

"Saya dekat semu calon, pokoknya ada saatnya kita bersikap itu, kan ada sikap awal dulu (mundur dari NasDem) berikutnya ada lagi sikap politik," Danny menambahkan.(*)