Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tingkatkan Kualitas Layanan, Tim TB Dinkes Gowa Ikuti Workshop Manajemen dan Terapi TB

Dinkes Gowa gelar Workshop Manajemen Infeksi Laten Tuberkulosis (TB) dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) yang diselenggarakan di Hotel Claro.

|
DOK PEMKAB GOWA
Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa melibatkan dokter dan tenaga medis dalam Workshop Manajemen Infeksi Laten Tuberkulosis (TB) dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) yang diselenggarakan di Hotel Claro Makassar pada Jumat (23/6/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa melibatkan dokter dan tenaga medis dalam Workshop Manajemen Infeksi Laten Tuberkulosis (TB) dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) yang diselenggarakan di Hotel Claro Makassar pada Jumat (23/6/2023).

Workshop ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan diikuti oleh 24 Kabupaten/Kota di Sulsel. Kegiatan tersebut berlangsung selama 5 hari sejak Senin (19/6/2023).

Hendra Dini selaku Wakil Supervisor (Wasor) P2 TBC/HIV Dinkes Kabupaten Gowa, menyatakan harapannya bahwa workshop ini akan meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan pemahaman tentang infeksi laten TB serta terapi pencegahannya.

"Setelah mengikuti workshop ini, diharapkan seluruh tim yang terlibat dalam program TB di Gowa, terutama dokter dan tenaga medis, mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien," ujar Hendra Dini.

Sebanyak 43 orang peserta dari Kabupaten Gowa ikut serta dalam kegiatan ini, dari total 143 peserta.

"Peserta yang berjumlah 43 orang ini merupakan perwakilan dari Puskesmas, District-Based Public-Private Mix (DPPM), Dokter Praktek Mandiri (DPM), dan Klinik yang berada di Kabupaten Gowa," jelas Hendra Dini.

Menurutnya, penanganan TB adalah hal yang serius, sesuai dengan harapan Bupati Gowa, Adnan, yang menyatakan bahwa pada tahun 2030 tidak akan ada lagi penderita TB.

Selain itu, dukungan kuat juga diberikan oleh Ketua PKK Gowa sebagai duta TB sejak tahun 2016.

PKK Gowa selalu melakukan sosialisasi tentang TB kepada masyarakat dari pintu ke pintu, bahkan telah membentuk pos-pos TB di desa-desa bekerja sama dengan seluruh kader PKK.

Salah satu program sosialisasi TB di Kabupaten Gowa adalah "Sare Bayao", yang melibatkan pemberian telur kepada orang-orang yang terindikasi TB dari para dermawan.

Telur ini diserahkan kepada puskesmas, yayasan, dan pihak yang peduli terhadap TB untuk disalurkan.

"Hal yang patut dicatat adalah Kabupaten Gowa telah menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) terkait pencegahan penyakit menular seperti TB, kusta, dan HIV," ungkap Hendra Dini.

Workshop ini memperkenalkan metode pengobatan baru yang ditujukan baik untuk mereka yang sudah terinfeksi maupun yang terlihat sehat.

Metode ini bertujuan untuk memberikan perlindungan awal terhadap TB sehingga dapat melindungi keluarga dan masyarakat sekitarnya.

"Metode pengobatan baru ini akan memberikan langkah antisipatif yang lebih baik dalam penanganan TB, sehingga dapat melindungi keluarga dan masyarakat sekitar," ujar dr. Nurwahyudi sebagai salah satu peserta dari Puskesmas Bajeng, Kabupaten Gowa.

Selain Kabupaten Gowa, Kabupaten Selayar dan Kabupaten Jeneponto juga turut serta dalam kegiatan ini.(adv\reskyamaliah).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved