Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wanita Jeneponto Tewas Tergantung

Sebelum Tewas Tergantung, Rahma Tulis 2 Surat untuk Anak dan Suami: Aku Bahagia Bersama Bapakmu

Sebelum mengakhiri hidupnya, Ibu lima anak ini sempat menulis dua lembar surat untuk suami dan anak-anaknya.  

Muh Agung Putra Pratama/Tribun Jeneponto
Raham meninggalkan dua lembar surat untuk anak dan suami sebelum meninggal 

JENEPONTO, TRIBUN-TIMUR.COM - Kematian Rahma (41) menyisakan luka mendalam bagi keluarganya.

Rahma merupakan warga Lingkungan Rannayya, Kelurahan Tolo' Barat, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ia ditemukan tewas tergantung di atas pohon jambu, Pasar Paitana, Kecamatan Turatea, Jeneponto, Rabu (21/6/2023) pagi. 

Sebelum mengakhiri hidupnya, Ibu lima anak ini sempat menulis dua lembar surat untuk suami dan anak-anaknya.

Baca juga: Polisi Pastikan Rahma Sengaja Akhiri Hidupnya

Informasi yang dihimpun, surat itu ditemukan oleh suami korban, Bahar (45) di atas lemari anaknya.

Namun, salah satu lembaran surat tersebut bernada kekecewaan terhadap saudara-saudaranya.

"Aku sakit hati, saudara-saudaraku serakah mereka mau mengambil yang sudah bukan haknya, aku tidak rela," tulis Rahma pada lembar pertama.

Pada lembar kedua, Rahma menitip pesan kepada anak dan suaminya. 

Ia berharap agar buah hatinya bisa saling menjaga.

"Anak-anakku bukannya aku rapuh tapi memang tahan rasa sakit yang menghujani tubuhku aku minta maaf, jaga kesehatan, jaga adik-adikmu, aku bahagia bersama bapakmu, serta kalian," tulis Almarhumah.

Desas-desus penyebab Rahma mengakhiri hidupnya pun terkuak.

Ia depresi lantaran tanah miliknya diduga akan dirampas oleh saudara-saudaranya.

"Itu tanahnya yang dikontrak sama Alfamart (dekat rumah korban) mau diambil sama saudara-saudaranya, makanya sakit, terus depresi," ujar warga saat dihampiri di Rumah duka.

Selain menitip surat, Rahma sempat menyuapi suaminya pada Selasa (20/6/2023) malam

Ia juga menyampaikan kalimat suapan terakhir untuk sang suami.

"Inimi suapan terakhirku, tidak dilihatma besok," kata Kapolsek Binamu, Iptu Blasius Bastion Soge. 

Keesokan hari, Rabu (21/6/2023), Bahar dan istrinya masih sempat melaksanakan salat subuh berjamaah.

Rahma salat dengan cara terbaring di atas ranjang.

Namun pada pukul 06.00 Wita, Rahma sudah tak nampak di dalam rumah.

"Besoknya jam 06.00 Wita korban sudah tergantung di atas pohon, padahal masih sempat salat subuh dengan suaminya," ujarnya. 

Perlu diketahui, mayat Rahma ditemukan oleh warga yang hendak ke kebun membawa ternak.

Jarak rumah korban hanya berkisar 100 meter dari TKP dan merupakan batas wilayah Kecamatan Turatea - Kelara.

Rahma juga dikatahui baru saja melaksanakan umrah ke tanah suci. (*)

Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved