Perkenalkan Pesona Budaya Maritim Sulsel, KUI Unhas Gelar International Cultural Program 2023

TRIBUN-TIMUR.COM - Kantor Urusan Internasional Universitas Hasanuddin menyelenggarakan International Cultural Program (ICP) 2023 dengan tema “Maritime Culture of South Sulawesi” yang berlangsung dari 14 hingga 21 Juni 2023.

Kegiatan berlangsung di 2 lokasi utama yakni Kampus Unhas dan PPLH Puntondo, Kabutapen Takalar.

Sebanyak 47 peserta dari 22 negara diberikan kuliah tarkait kehidupan budaya masyarakat maritim dan juga melakukan kegiatan lapangan mengobservasi langsung masyarakat maritim di Takalar mulai dari budidaya rumput laut hingga kehidupan masyarakat pesisir.

Andi Masyitha Irwan, S. Kep., Ns., MAN., Ph.D., menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta. Dirinya mengatakan, ICP hadir sebagai media mengenal budaya lainnya.

“Melalui ICP, para peserta akan menambah wawasan dan pengetahuan dengan mempelajari kebudayaan masyarakat. Kalian akan diperkenalkan secara umum tentang Unhas dan kami berharap setelah mengikuti kegiatan ini, akan ada cerita baik yang disampaikan ketika kembali di negara masing-masing ,” jelas Masyitha.

Kegiatan resmi dibuka oleh Sekretaris Universitas Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D.

Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi atas terselenggaranya ICP yang secara berkelanjutan dilakukan setiap tahunnya.

Dirinya berharap, kegiatan ini bisa berlangsung dengan baik dan para peserta bisa memperoleh informasi dan pengetahuan baru tentang Unhas maupun budaya Sulawesi Selatan.

Jamaluddin Fitrah Alam selaku Ketua Panitia menjelaskan dalam kegiatan tersebut, para peserta secara umum diperkenalkan tentang kebudayaan maritim mulai dari mata pencaharian hingga kehidupan masyarakat pesisir.

Dalam kegiatan ini, Jamaluddin menuturkan para peserta mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang magrove, budidaya rumput laut dan kehidupan masyarakat daerah sekitar.

“Pada hari ini para peserta kita bagi dalam tiga kelompak dengan beberapa kegiatan diantaranya memasak olahan rumput laut hingga mengamati langsung masyarakat sekitar. Para peserta aktif mengikuti kegiatan, dan banyak ilmu dan pengetahuan yang diterima peserta,” jelas Jamaluddin.

Tahun ini, jumlah peserta yang terlibat sebanyak 47 peserta yang berasal dari 22 negara seperti Afganistan, Azerbaijan, Chile, Mesir, Honduras, India, Madagascar, Malaysia, Mexico, Nigeria, Pakistan, Palestina hingga Vietnam.