Pedagang Lintas Provinsi di Parepare Keluhkan Mahalnya Biaya Surat Pengiriman Sapi Keluar Daerah
Onci mengakui bahwa pengiriman sapi ke Kalimantan mengalami penurunan pada tahun ini.
Penulis: Darullah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE - Pedagang sapi lintas provinsi di Parepare mengeluhkan biaya pengurusan surat-surat pengiriman sapi keluar daerah yang semakin mahal.
Dengan merebaknya berbagai varian penyakit sapi, pemeriksaan terhadap sapi yang dikirim keluar daerah juga semakin ketat.
Andi Onci, pedagang sapi dari Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, mengatakan selain pakan yang mahal, biaya pengurusan surat-surat juga semakin tinggi.
"Iya, biaya pengurusan surat-surat sapi naik sekitar Rp 5 jutaan pada tahun ini," ujarnya kepada Tribun-Timur.com saat ditemui di Parepare , Rabu (21/6/2023).
Onci mengakui bahwa pengiriman sapi ke Kalimantan mengalami penurunan pada tahun ini.
"Pada tahun lalu, saya mengirim 70 sapi, tapi tahun ini hanya bisa mengirim 36 ekor sapi saja," ungkapnya.
Menurut Onci, penurunan jumlah pengiriman sapi tahun ini disebabkan oleh kesulitan dan kenaikan harga surat-surat pengiriman sapi.
"Tahun ini, ada pemeriksaan virus jembrananya yang baru. Pemeriksaan ini yang paling mahal," jelasnya.
"Karena harus diperiksa di Bali, kami tidak mampu lagi melakukan pemeriksaan jembrana di Maros karena mesinnya rusak," tambahnya.
Onci menjelaskan bahwa proses penerbitan surat-surat sapi memakan waktu 15 hingga 20 hari.
Sementara itu, proses karantina sapi hanya memakan waktu 14 hari.
Baca juga: Jelang Idul Adha 2023, 75 Ribu Sapi di Sulsel Siap Kurban
Baca juga: Waspada Sapi PMK!
Pihak terkait mengakui bahwa kenaikan harga pengurusan dokumen pengiriman sapi akan berdampak pada harga jual sapi.
Selain itu, biaya pemberian pakan juga meningkat karena anggota yang memberikan pakan juga harus digaji.
"Kami memiliki lima anggota tim, dan masing-masing diberi gaji sebesar Rp 1,5 juta. Selain itu, biaya ongkos mobil pengiriman sapi juga naik," tandasnya.
"Harga beli sapi di kampung sekarang Rp 13 juta, kemudian dijual seharga Rp 17 juta di Balikpapan," paparnya.
"Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kami membeli sapi seharga Rp 13 juta di kampung dan menjualnya hanya seharga Rp 14 juta di Balikpapan," tutupnya.(*)
Sumber Kekayaan Naili Trisal, Jadi Kepala Daerah Tertajir di Indonesia Kalahkan Sherly Tjoanda |
![]() |
---|
Wisnu Maulana Kembali Pimpin Perhumasri Sulsel, Fokus Tingkatkan Kompetensi Digital |
![]() |
---|
Agustus 2025, 26 Ribu Anak Maros Imunisasi di Sekolah |
![]() |
---|
Data Kosong di RPJMD Takalar, DPRD Geram |
![]() |
---|
Ramai Dilihat Tak Jadi Dibeli: Nasib Pajero di Lelang Mobil Dinas Pemkab Takalar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.