Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2023

Dirjen PHU: Mina adalah Pokok Soal Haji Modern

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief menyebut Mina adalah pokok soal haji modern.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sakinah Sudin
Tribun Timur/ Thamzil Thahir
Terowongan di Mina. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief menyebut Mina adalah pokok soal haji modern. 

Tantangan operasi haji lainnya, jelas Hilman, adalah kian lamanya masa tunggu haji, membesarnya rasio jamaah haji lansia, dan naiknya komponen biaya perjalanan, akomodasi, dan layanan umum haji, termasuk sewa tenda di Mina.

Mina adalah tempat bermalam jamaah sebelum dan sesudah Wuquf, untuk persiapan jumrah (melempar batu di tiga pilar) di kawasan Masya'ir.

Luasan Mina sejak dulu hanya 20 km persegi.

Itu cukup ideal menampung 2,2 juta hingga 3 juta jamaah haji.

Di Mina, jatah luasan area tiap 1 jamaah adalah 1,3 - 1,6 m2.
Ini pas untuk tidur terlentang orang dewasa.

Dikatakan, sebelum pandemi, tarif sewa 1 tenda di Mina itu, masih Rp 4 juta per jamaah.

Setelah pandemi mewabah, musim haji 2022, dan otoritas haji Arab, memperbaiki dan menambah fasilitas maktab dan tenda, tarif sewa naik mencapai antara Rp 15 juta hingga Rp 22 juta.

Sebelumnya, Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Chalid, menyebut luasan kapasitas tenda di Arafah dan Mina beragam.

Tenda di Mina
Tenda di Mina. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief menyebut Mina adalah pokok soal haji modern. (Tribun Timur/ Thamzil Thahir)

Mulai ukuran 250 m2, 300 m2, 375 m2, hingga terbesar 600 m2.

Jemaah haji Indonesia akan menempati 70 maktab saat berada di Arafah.
Mereka akan melaksanakan Wukuf yang merupakan puncak ibadah haji.
Wukuf di Arafah merupakan rukun ibadah haji.

Wukuf mulai tergelincir matahari siang pada 9 Dzulhijjah hingga terbit fajar pada 10 Dzulhijjah.

Kabid Perlindungan Jamaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Al Rasyid menjelaskan, kedatangan jamaah ke Arafah sesuai jadwal dan rute pergerakan yang telah disusun oleh Satuan Operasi (Satop) Armina atau Masyair yakni, satuan operasional Arafah, Mudzalifah, dan Mina.

“Jemaah akan bergerak pada 8 Dzulhijjah mulai pukul 07.00 hingga 22.00 WAS. Itulah waktu bergerak jamaah,” ujarnya, saat meninjau kesiapan tenda di Arafah.

Menurut Harun, pada 9 Dzulhijjah saat itulah pelaksanaan wukuf di Arafah.

Dimulai Shalat Dzuhur berjamaah, kemudian khutbah wukuf, doa dan dzikir.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved