Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dampak Buruk Roleplay TikTok, Permainan Imajinatif Jadi Sorotan Usai Seorang Ayah Marahi Anaknya

Sebuah video yang menunjukkan seorang anak kecil yang sedang dimarahi oleh ayahnya karena ketahuan bermain roleplay.

Editor: Ansar
Kompas TV
Apa roleplay TikTok, permainan yang sedang menjadi sorotan setelah seorang ayah marahi anaknya. 

Melansir Jurnal Pendidikan Sosial IKIP-PGRI Pontianak, Selasa (20/6/2023), dalam bidang pendidikan, termasuk bimbingan dan konseling, role playing merupakan teknik individu memerankan situasi yang imajinatif dan paralel dengan kehidupan nyata. 

Tujuan untuk membantu tercapainya pemahaman diri sendiri, meningkatkan keterampilan, termasuk keterampilan problem solving, menganalisis perilaku, atau menunjukkan pada orang lain bagaimana seseorang harus berperilaku.

Jika dilakukan dengan benar, anak dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain, belajar bagaimana membagi tanggung jawab, mengambil keputusan dalam keadaan yang spontan, dan merangsang anak untuk berpikir serta memecahkan masalah.

Adapun dalam dunia psikologi, roleplay merupakan suatu teknik konseling melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anggota kelompok/klien. 

Selain beberapa contoh di atas, masih banyak lagi manfaat roleplay yang digunakan sebagai teknik pembelajaran sesuai dengan bidang-bidang tertentu.

Dampak Negatif Roleplay

Menurut penelitian dari Michelle Vanessa dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, ada pemain roleplay yang mendapati pengalaman yang tidak bahagia.

Awalnya, perempuan tersebut menjalin hubungan seolah kekasih dalam dunia roleplay, karena merasa nyaman dengan hubungan tersebut, akhirnya menjalin hubungan dalam dunia nyata.

Hubungan tersebut hanya bertahan 4 bulan karena mendapati ternyata pasangannya adalah perempuan.

Roleplayer ternyata juga dapat membawa dampak negatif ke dalam dunia nyata seperti menjadi kasar karena tokoh yang ia perankan bergaya bicara yang frontal.

Seseorang yang masuk ke dalam dunia roleplay bisa saja dalam dunia nyata mereka tidak diterima oleh orang-orang disekitarnya, memiliki masalah, merasa tidak bahagia, memuaskan hawa nafsu, membutuhkan kasih sayang.

Mereka berharap, dengan memainkan roleplay di sosial media, bisa memperoleh kepuasan-kepuasan yang tidak didapat di dunia nyata.
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved