Bubur Kacang Ijo, Hidangan Sarapan Jamaah Indonesia saat Wuquf di Arafah

TRIBUN-TIMUR.COM, MADINAH - Bubur kacang ijo ( Bubur Kacang Hijau ), akan jadi hidangan sarapan bagi sekitar 200 ribu calon jamaah haji Indonesia saat wuquf di Arafah, Rabu (27/6/2023) pekan depan.

Selain kacang ijo, otoritas konsumsi haji akan menghidangkan aneka menu makan siang dan malam selama tiga hari fase puncak haji di Arafah – Muzdalifah – Mina (Armusna), Mekah.

"Menu cita rasa Indonesialah," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di kantor Masyariq, Makkah, Senin (19/6/2023).

Data seksi konsumsi PPIH Arab Saudi, mencatat ada mangut lele, rendang ayam, rendang daging, semur, dan gulai ikan.

Selain itu, ada ekstra pudding; kacang merah, serta ketan hitam, aneka buah, dan minuman bergizi.

Siang kemarin, Dirjen PHU mencicipi aneka hidangan itu, sebelum didistribusi.

Sesi uji hidangan (meal test) Penanggungjawab PPIH Arab Saudi itu, bersama sejumlah unsur pimpinan misi haji Indonesia.

Ikut rombongan dirjen, antara lain; Dubes RI di Saudi Abdul Aziz, Irjen Kemenag Faelsa AH, Ketua PPIH Arab Saudi yang juga Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, Direktur Pengelolaan Dana Haji Jaja Jaelani, Jubir Kemenag Anna Hasbie, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

“Kita barusan mealtest dengan pihak Masyariq (perusahaan katering) untuk layanan konsumsi jamaah haji selama di Masyair,” kata Hilman.

Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid menambahkan, selama di Armina, jamaah haji Indonesia mendapatkan 15 kali makan.

Ada dua jenis makanan yang diberikan, yaitu: makanan siap saji dan makanan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina.

Sebelumnya, Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat mengatakan, rerata layanan katering m jamaah selama 22 hari di Makkah.

Namun dua hari menjelang masa Masyair, dan setelah puncak haji, layanan katering di Makkah berhenti sementara.

Tepatnya, pada 7 Zulhijjah serta 14 dan 15 Zulhijjah 1444 H.

Lima Fase