Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bawaslu Makassar Sosialisasi Pengawasan Pemilu 2024

Komisioner Bawaslu Makassar Sri Wahyuningsih menyatakan data pemilih merupakan instrumen penting dalam penyelenggaraan tahapan Pemilu 2024.

|
DOK PRIBADI
Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli warga Pulau Barang Lompo, Pulau Barrang Caddi, dan Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarang, Makassar tidak terjebak dalam politik uang pada Pemilu 2024. Harapan itu disampaikan pada sosialisasi pengawasan partisipatif pemilih di atas Kapal Motor (KM) Rahmat Kurnia Ilahi, Dermaga Kayu Bangkoa, Sabtu (17/6/2023) lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bawaslu Makassar sosialisasi pengawasan partisipatif pemilih di Kecamatan Sangkarang, Makassar.

Sekira 50 warga dari tiga pulau, yakni Pulau Barang Lompo, Pulau Barrang Caddi, dan Pulau Kodingareng hadir dalam kegiatan itu.

Adapun sosialisasi pengawasan partisipatif digelar di atas Kapal Motor (KM) Rahmat Kurnia Ilahi, Dermaga Kayu Bangkoa, Sabtu (17/6/2023) lalu.

Komisioner Bawaslu Makassar Sri Wahyuningsih menyatakan data pemilih merupakan instrumen penting dalam penyelenggaraan tahapan Pemilu 2024.

Hal itu dalam rangka memastikan data mutakhir, valid, akurasi, dan aksesibel muda digunakan di tempat pemungutan suara atau TPS.

Selain itu, kegiatan tersebut dalam rangka menginisiasi pembentukan forum warga, bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu 2024.

Saat ini, kata Sri Wahyuni tahapan melibatkan partisipasi publik adalah pengawasan pemutakhiran data pemilih.

“Jadi mohon selalu dicek nama-nama kita di website KPU DPT online atau di papan pengumuman setiap tahapan. Jika nama atau NIK kita ganda segera laporkan ke Bawaslu atau KPU,” katanya, Minggu (18/6/2023).

“Jika diabaikan, maka akan berimplikasi dua kali mencoblos. Ini potensi pelanggaran pidana,” Sri Wahyuni menegaskan.

Kondisi geografis Kecamatan Sangkarang terpisah dengan daratan Makassar.

Ada 41 TPS atau sekira 10.264 warga terdistribusi di tiga pulau.

Untuk mengunjungi lokasi tersebut harus menggunakan kapal laut.

Sebelumnya, KPU Makassar telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perbaikan daftar pemilih sementara tingkat kota, di Grand Asia Hotel, Jl Boulevard Raya, Jumat (12/5/2023) lalu.

Komisioner KPU Makassar Endang Sari menyatakan jumlah tempat pemungutan suara atau TPS di Pemilu 2024 sebanyak 4.001 TPS.

“Total jumlah pemilih DPS setelah dilakukan perbaikan adalah 1.040.581.

Rinciannya, 503.020 laki-laki dan 537.561 perempuan,” jelasnya.
Secara umum, KPU Sulsel mencoret sebanyak 41.066 nama dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu 2024.

Oleh KPU Sulsel, Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) Pemilu 2024 di Sulsel sebanyak 6.686.826 pemilih.

Jumlah itu berkurang 41.066 dari daftar pemilih sementara (DPS) yang sebelumnya ditetapkan KPU Sulsel, yakni sebanyak 6.727.892.

Kasubag Divisi Data dan Informasi (Datin) KPU Sulsel Ancha Syarifuddin menyatakan, jumlah itu masuk daftar tidak memenuhi syarat dan juga banyak ditemukan pemilih ganda.

Pemilih tidak memenuhi syarat (TMS) itu lanjut Ancha menyebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel.

“Setelah dilakukan perbaikan data, jumlahnya berkurang menjadi 6.686.826 orang,” kata Ancha di kantor KPU Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar, Senin (12/6/2023).

Ia menjelaskan, pemilih ganda yang dimaksudnya adalah masyarakat atau calon pemilih banyak yang sudah pindah penduduk.

“Adapun rekapitulasi dan penetapan daftar pemilih tetap tingkat KPU kabupaten/kota, berlangsung pada 20-21 Juni 2023. Jadi jumlah pemilih yang terdapat dalam DPSHP itu bisa saja berubah lagi,” katanya.

Ancha menambahkan, KPU kabupaten/kota masih terus melakukan perbaikan sesuai tahapan dan nantinya ditetapkan menjadi daftar pemilih tetap sebelum Pemilu 2024.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved