Sempat Disorot! Bos PSM Makassar Tegaskan Lapangan Stadion BJ Habibie Rampung Perbaikan 20 Juni

TRIBUN-TIMUR.COM - Lapangan Stadion BJ Habibie Parepare yang menjadi markas PSM Makassar sempat menuai sorotan.

Ini lantaran rumput lapangan Stadion BJ Habibie belum tumbuh sempurna, kala PSM Makassar menjamu Bali United pada leg kedua Liga Champions Asia, Sabtu (10/6/2023).

Sejumlah bagian dari rumput lapangan Stadion BJ Habibie tak merata akibat adanya penggalian untuk drainase.

Alhasil para pecinta sepakbola Tanah Air pun melontarkan kritikan atas kelayakan Stadion yang dijadikan PSM Makassar markas di Liga 1 Indonesia itu.

Bahkan banyak pihak yang menyebut jika Stadion BJ Habibie sudah selayaknya tidak lolos verifikasi untuk kompetisi Liga 1 Indonesia.

Baca juga: Bursa Transfer Liga 1 Segera Tutup: PSM Makassar Tambah Amunisi Persija Bimbang Kontrak Legiun Asing

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Palestina : Trio PSM Makassar Diprediksi Sulit Starter

Namun, Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa menegaskan jika Stadion BJ Habibie layak menggelar pertandingan Liga 1 2023/2024.

Terkait dengan rumput lapangan Stadion BJ Habibie, Sadikin Aksa menyebut memang saat ini dalam proses perbaikan.

Sesuai dengan jadwal perbaikan yang sudah dibuat, lapangan termasuk rumput Stadion BJ Habibie bakal rampung sebelum kickoff Liga 1 2023/2024 dimulai.

"Khusus, rumput lapangan sisa waktu saja. Dijadwalkan target rumput beres di sekira 20 Juni," ucap Sadikin Aksa kepada Tribun Timur, Selasa (13/6/2023).

Tak hanya masalah rumput, kekurangan lainnya dari lapangan Stadion BJ Habibie termasuk soal serapan air saat hujan juga dibenahi.

Pemerintah Kota Parepare sebagai pemilik dari Stadion BJ Habibie bersama Manajemen PSM Makassar telah membuat drainase.

Selain itu beberapa perbaikan lainnya juga sementara dilakukan sesuai dengan catatan PT LIB selaku operator Liga 1 2023/2024.

Olehnya itu, PSM Makassar dipastikan tetap bisa bermarkas di Stadion BJ Habibie, Parepare di Liga 1 2023-2024.

Stadion berkapasitas 20 ribu penonton ini dinilai layak menggelar pertandingan kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Meski, masih ada perbaikan harus dilakukan.