Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2023

Profil, Kondisi Terbaru Abah Juhani Jamaah Calon Haji Ingin Turun dari Pesawat dan Beri Makan Ayam

Juhani, kakek 93 tahun asal Majalengka, Jawa Barat, tetiba viral karena ingin turun dari pesawat Saudia Airlines, SV- 5025,

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Juhani, kakek 93 tahun asal Majalengka, Jawa Barat, membuat pramugari tertawa karena ingin turun dari pesawat Saudia Airlines, SV- 5025, demi memberi makan ayam milik anaknya. 

Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Thamzil Thahir

MADINAH, TRIBUN-TIMUR.COM - Juhani, kakek 93 tahun asal Majalengka, Jawa Barat, tetiba viral karena ingin turun dari pesawat Saudia Airlines, SV- 5025, demi memberi makan ayam milik anaknya.

Juhani adalah potret 1 dari 69 ribu jamaah "lansia" yang butuh empati, butuh keramahan sesama jamaah dan petugas haji.

Sepintas, kakek 2 cicit, 5 cucu dari 3 anak ini masih kuat dan sehat.

Ia menang fisik untuk usia sebayanya, namun kalah dalam ingatannya, dan berperilaku lugu laiknya anak kecil.

Juhani juga contoh fenomena dimensia (pikun), gejala mulai menurunnya daya ingat, dan disresponsi realitas labil.

Kakek Juhani kini lebih stabil.

Ini berkat perawatan medis dan psikiatri dari tim kesehatan kloter dan nonkloter di Kota Rasulullah.

Jemaah asal Jawa Barat ini, Minggu (4/6/2023) sore, kian bugar, di hari ketujuhnya di Madinah.

Innalillahi Wa Innailahi Rajiun, Calon Jamaah Haji Wafat Indonesia Jadi 11 Orang

Bersama tetangganya, Juhani segera menuntaskan ibadah sunnah Arbain, shalat fardhu 40 waktu di Masjid Nabawi.

Wartawan tak banyak mengorek informasi langsung dari Abah Juhani. Ia sama sekali tak bisa berbahasa Indonesia dengan definisi EYD.

Kini, bersama 347 jamaah kloter I embarkasi Kertajati, Juhani, bersiap menunaikan awal rukun haji, Miqat makani di Birr Ali, dan lanjut Thawaf - Sai qudum di Masjidil Haram, Mekah, Selasa (6/6/2023).

Tim dokter Haji Indonesia, mengkonfirmasikan, perilaku Juhani sesaat sebelum mendarat di bandara AMAA Madinah, 29 Mei 2023, lalu adalah gejala umum seribuan jamaah super lansia Indonesia.

"Disorientasi, merasa masih di Tanah Air, pengalaman pertama terbang jauh, dan tiba-tiba merasa seperti tak ada kenalan diantara jutaan orang," kata dr Tahzifin Al Farizi, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah, kepada wartawan, Sabtu (3/6/2023).

Ditemui wartawan tim Media Center Haji (MCH) di lobi Front Taiba Hotel, Abah Juhani, membuktikan dia sehat lahir batin.

Di sofa empuk hotel, Juhani bahkan menyanyikan lagu mars milisi Jepang, tentara PETA.

Ini sekaligus guna membuktikan dirinya telah beranjak dewasa di era penjajahan Jepang (1942-1945).

Juhani meninggalkan rumahnya di Majalengka, Sabtu (27/6/2023).

Lalu masuk Asrama Haji Indramayu, Jabar, Minggu (28/5) malam.

Pakai Visa Umrah, Jawazat Bandara Madinah Tolak 2 Jamaah Embarkasi Solo dan Surabaya

Setelah terbang hampir 9 jam dari Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Majelengka, ke Madinah, "gejala dimensia" Abah Juhani, kambuh.

Di kabin pesawat Saudia, flight number SV-5025, 10 menit sebelum, menginjakkan kaki di Hajj Terminal AMAA Madinah, Juhani mengungkap rutinitas paginnya.

"Sebenarnya itu ayam anaknya, karena sering Marab (memberi pakan ke ternak peliharaan) kata orang Sunda, akhirnya dia cari kebiasaan itu," Petugas Haji Daerah (PHD) Kloter I KJT embarkasi Kertajati, Yuyud Aspiyudin, pendamping Abah Juhani, sepekan terakhir.

Yuyud jugalah sosok yang memvideokan dan mem-posting "anomali" Juhani yang minta turun pesawat untuk Marab pakan ayam peliharaannya di Majalengka.

Tidak hanya itu, Juhani sempat membuat heboh lagi karena paspornya tidak ditemukan dan membuat perjalanan masuk ke Madinah terhambat.

"Nah, pas ketemu paspornya jadi artis juga di bandara. He-he," kata Yuyud.

Dokter Amalia Pratiwi D, tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter KJT 1 mengatakan, sejak di Tanah Air, Juhani sudah didiagnosa potensi dimensia.

Diagnosa itu pun dikonfirmasi tim dokter spesialis jiwa KKHI di Madinah, awal pekan lalu.

“Diagnosanya memang demensia. Pertama, karena usianya lebih dari 60 tahun sehingga mengalami penurunan hilang ingatan,” katanya, Minggu (4/6/2023).

Kala ditemui di Hotel Front Tiba Madinah, TKH ini sedang menghibur Juhani.

Disampaikannya, setibanya di Madinah, pihaknya langsung mengkonsultasikan dengan dokter spesialis KKHI.

“Setelah itu, diberi obat penenang agar Juhani lebih tenang. Allhamdulillah dia bisa lebih tenang sekarang dan sadar kalau dia akan menunaikan wuquf di Arafah,” urainya.

Sebenarnya kegelisahan Juhani sudah terlihat setelah dua jam penerbangan dari Kertajati.

Dia juga banyak senyum saat melihat Menteri Agama Yahya Cholil Staquf melapas jamaah kloter pertama KJT.

Ini adalah pengalaman pertama kali dalam hidupnya, Abah Juhani terbang dengan pesawat.

Dia sudah tidak mau duduk, dan bolak - balik ke depan sampai belakang,"

Diagnosis dr Amalia Pratiwi, "Kemungkinan besar, abah ini cemas karena tidak pernah naik pesawat. Dia gelisah ada di suasana yang baru dan tidak ada yang mengenalnya.”.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved