Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2023

Sahlan Sampang Akhirnya Naik Haji, Sehari Nabung Rp4 Ribu, Saban Kamis Rp10 Ribu Selama 25 Tahun

Tanggal 10 Dzulhijjah 1444 Hijriyah, atau tiga pekan lagi, Sahlan berhak menyematkan gelar "Haji" di depan namanya.

|
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / THAMZIL THAHIR
Sahlan saat berada di pelataran Hilton Hotel, Madinah, Rabu (31/5/2023) malam. Sahlan salah satu rombongan jamaah haji tahun 2023. 

Bihaki menyebut, kalau pakai minyak Madura, pijatan tangan Sahlan, sekaligus jadi kerokan.

Bayaran juru pijat keliling, juga sebelas-dua belas dari upah kuli keranjang ikan di pasar.

Karena iri lihat, tetangga dan kerabat pergi berhaji, di umur 30 tahun, dia mulai buka tabungan haji pribadi.

Di hari biasa, dia disiplinkan menabung Rp4000-Rp 5000 pendatannya untuk setoran haji.

"Kalo Pasar Kemmisan dan Jumat sepoloh rebo (Rp10 ribu)," ujar suami tanpa anak itu.

Di kampung-kampung Pulau Madura, nama pasar menyesuaikan hari pasar.

Tahun 2010, tabungan di rumah dipindahkan ke tabungan haji resmi di unit bank capem kecamatan.

Tabungan hariannya lanjut.

Tepat, 12 tahun, 2022, nama dan nomor porsinya masuk jatah pelunasan.

"Alhamdullliah, sekkone settong jede bannya' (syukur satu sedikit, jadi banyak)."

Jika dihitung, total tabungan haji Sahlan memang cukup untuk biaya haji reguler, dan bahkan bisa membiayai acara Slemetan potong 1 ekor sapi, sepekan sebelum masuk Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Mei 2023 lalu.

Satu ekor sapi Madura, dihargai Rp 20 juta.

Di Madura, ada tradisi "Slemetan" sebelum dan sepulang "naik haji. "

Tradisi tua itu, sekaligus mengabarkan dan meminta restu keluarga, kerabat, dan tetangga sekampung.

Tradisi inilah mengkonfirmasikan, kenapa di Madura, Lebaran Idul Adha selalu lebih ramai dari Lebaran Idul Fitri.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved