Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Guru SMPN 2 Parepare Raih Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek

Semangat dan prestasi Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe dalam revitalisasi bahasa daerah berbuah manis.

|
DOK PRIBADI
Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe 

TRIBUN-TIMUR.COM - Semangat dan prestasi Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe dalam revitalisasi bahasa daerah berbuah manis.

Rahmaniar, guru bahasa daerah SMP Negeri 2 Parepare meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Rahmaniar meraih penghargaan kategori sosok inspiratif, dengan kriteria guru dengan pembelajaran bahasa daerah terbaik.

Ia menerima penghargaan itu pada Ajang Anugerah Merdeka Belajar di Gedung Seni Trimurti, Prambanan, Yogyakarta, Senin (29/5/2023) lalu.

"Saya ucapkan selamat kepada Rahmaniar, guru bahasa daerah SMP Negeri 2 Parepare sosok inspiratif," kata Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe, Selasa (30/5/2023).

Ajang ini disaksikan langsung Mendikbudristek Nadiem Makarim, Dirjen GTK Prof Nunuk Suryani, serta Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril.

Tidak hanya mengharumkan nama Kota Parepare, tapi anak bungsu dari pasangan almarhum La Base dan almarhumah I Jadda ini juga mengharumkan nama Sulsel.

Pasalnya, dari 19 penerima penghargaan kategori sosok inspiratif, hanya dua orang menerima penghargaan dengan kriteria guru bahasa daerah, terobosan pembelajaran terbaik.

Mereka, Rahmaniar dari Kota Parepare, Sulsel dan I Wayan Sudiana dari Bali.

Terpisah, Kepala Balai Bahasa Sulsel Ganjar Harimansyah menyatakan, terpilihnya Rahmaniar sebagai penerima Anugerah Merdeka Belajar dalam kategori Sosok Inspiratif merupakan kebanggaan bagi Sulsel.

"Ini berkah berturut-turut bagi Sulsel yang mendapat penghargaan di bidang pelestarian bahasa daerah, pertama Gubernur Sulsel, kedua Wali Kota Parepare, sekarang guru terbaik Parepare," katanya, Selasa (30/5/2023).

Ganjar menjelaskan, Anugerah Merdeka Belajar dalam kategori Sosok Inspiratif terdiri 19 orang dari kalangan sastrawan, seniman, guru, kepala sekolah, dan dosen.

"Bahasa daerah hanya dua orang, yaitu Sulsel dan Bali," ujarnya.

Prosedur terpilihnya Rahmaniar sebagai penerima penghargaan, Ganjar mengatakan telah berkesesuaian dengan pedoman dari pemerintah pusat.

"Kami merujuk pada pedoman pusat, yaitu setiap provinsi mengusulkan nama 10 sampai 15 orang. Untuk bidang pelestarian bahasa daerah, Balai Bahasa Sulsel mengusulkan 10 nama," jelasnya.

Ia merinci kriteria yang dijadikan sebagai pedoman penentuan pemenang Anugerah Merdeka Belajar pada kategori 'Guru dengan terobosan pembelajaran bahasa daerah terbaik.

Yakni, bahasa yang diajarkan merupakan bahasa yang mengalami kemunduran atau sudah terancam punah, inisiatif mengajarkan bahasa daerah datang dari dorongan pribadi.

"Kami juga menilai karyanya, terutama karya tulis yang terpublikasi, baik karya tulis ilmiah maupun karya tulis kreatif," jelasnya.

Dorong Guru Bahasa Daerah Berinovasi

Penghargaan bagi guru bahasa daerah ini merupakan kali pertama digelar oleh Kemdikbud Ristek melalui badan pengembangan dan pembinaan bahasa.

Ini dalam rangka mendukung Merdeka Belajar episode ke-17, yaitu revitalisasi bahasa daerah.

"Tujuan Anugerah Merdeka Belajar adalah untuk memberi apresiasi dan penghormatan kepada para sosok inspiratif. Anugerah ini adalah bentuk dukungan penuh pemerintah untuk menginspirasi kita menjadi sosok yang bisa memberi manfaat baik untuk lingkungan kita," kata Kepala Balai Bahasa Sulsel Ganjar Harimansyah, Selasa (30/5/2023).

"Guru-guru bahasa daerah di Sulsel perlu sosok inspiratif, khususnya untuk guru-guru bahasa daerah. Rahmaniar yang juga ketua Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia (PPBDI) Sulsel layak untuk dinominasikan, terutama aktivitasnya dalam mendorong guru bahasa daerah terus berinovasi," ujarnya.

Ganjar berharap Rahmaniar dapat memotivasi guru bahasa daerah lain lebih inovatif dan percaya diri, baik melalui kegiatan MGMP maupun PPBDI.

Selain Anugerah Merdeka Belajar, Kemdikbud Ristek RI juga menyelenggarakan Karnaval Merdeka Belajar yang dihadiri ribuan pendidik dan peserta didik serta komunitas.

Dalam penganugerahan itu, Rahmaniar didampingi Kepala SMP Negeri 2 Parepare Hj Nasriah, Kepala Bidang Kebudayaan Parepare Ninik Harysani, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare Jumiati.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved