Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Waisak 2023

Walubi Sulsel Bersihkan Taman Makam Pahlawan Panaikang Jelang Waisak 2023

Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar karya bakti menyambut Waisak 2567 BE / 2023

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
RUDI SALAM/ TRIBUN TIMUR
DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulsel, menggelar karya bakti menyambut Waisak 2567 BE / 2023 M. Karya bakti digelar di Taman Makan Pahlawan, Panaikang, Kota Makassar, Minggu (21/5/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar karya bakti menyambut Waisak 2567 BE / 2023 M.

Karya bakti digelar di Taman Makam Pahlawan, Panaikang, Kota Makassar, Minggu (21/5/2023).

Tampak, mereka gotong royong membersihkan Taman Makam Pahlawan. 

Ada yang menyapu dedaunan hingga mengecat makam dan sarana prasarana.

Karya bakti ditutup dengan sembayang serta tabur bunga pada makam para pahlawan.

Kegiatan ini diikuti umat dari wihara dan klenteng di bawah naungan Walubi.

Meliputi Vihara Girinaga, Klenteng Xian Ma, Klenteng Kwan Kong, Klenteng Ibu Agung Bahari, Vihara Dharma Agung, Vihara Avalokitesvara.

Lalu Cetya Trisakti, Cetiya Dewa Kwan Tek Cuen Wang, Cetiya Gunung Kawi, Cetiya Pang Ko Ong Galesong, Cetya Ji Li Gong, dan Cetiya Se Mien Fo.

Wakil Ketua 3 DPD Walubi Sulsel, Miguel Dharmadjie menjelaskan, karya bakti merupakan kegiatan rutin tahunan sebagai wujud menghargai jasa-jasa para pahlawan.

“Di dalam salah satu ajaran Buddha itu bagaimana seseorang bisa menghargai orang-orang yang berjasa dalam kehidupan kita, itu pun siapa saja,” katanya, saat ditemui Tribun-Timur.com.

“Pahlawan bangsa itu rela, tulis dan ikhlas mengorbankan waktu, bahkan nyawanya untuk merebut kemerdekaan,” sambung Miguel.

Dirinya berharap, melalui kegiatan ini, pihaknya bisa mewarisi spirit dan semangat juang para pahlawan.

“Dengan kita datang ke sini, bagaimana kita mewarisi semangat membela bangsa dan negara, membela kebenaran,” harapnya.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (DPP KCBI), YM Bhikkhu Dhammavuddho menjelaskan, rangkaian Waisak dimulai dari karya bakti.

“Karya bakti ini untuk mengingat ajaran Buddha, dimana kita mengingat kebajikan orang lain dan membalasnya,” jelasnya.

Pembimbing Masyarakat Buddha (Pembimas Buddha) Kementerian Agama Sulsel, Pandhit Amanvijaya, menambahkan bahwa pihaknya mengapresiasi kegiatan karya bakti Walubi.

Walubi sendiri, kata dia, merupakan salah satu mitra kerja dari Kementerian Agama.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati dan menghargai para pahlawannya, jadi kita juga mengabdi kepada bangsa,” katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved