Survei Denny JA: Prabowo Subianto Primadona Pemilih Muda

TRIBUN-TIMUR.COM - Peneliti Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menyebut Menhan Prabowo Subianto sosok paling dipilih oleh pemilih muda.

Prabowo unggul atas dua nama bakal calon Presiden 2024, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Prabowo masih unggul di pemilih muda, hampir semua pemilih muda, baik di bawah 30 tahun, 30 sampau 39 tahun maupun 40 sampai 49 tahun, Prabowo unggul dari Ganjar maupun Anies," kata Adjie seperti rilis diterima Tribun, Sabtu (20/5/2023).

Adjie menambahkan, pada pemilih berusia di bawah 30 tahun, Prabowo meraih suara sebesar 30,9 persen, meninggalkan Ganjar dengan 25,9 persen dan Anies sebesar 24.9 persen.

Pada kategori pemilih berusia 30 sampai 39 tahun, suara untuk Prabowo tetap di atas Ganjar dan Anies.

Dukungan tertinggi juga diraih Prabowo Subianto dalam kategori pemilih 40 sampai 49 tahun.

Ketua Umum Partai Gerindra ini memperoleh dukungan hingga 37,6 persen.

Angka ini melambung, meninggalkan Ganjar yang berkutat dengan 27,8 persen dan Anies yang harus puas dengan angka 18,8 persen.

Sementara pada kategori pemilih lansia di atas 50 tahun, Ganjar unggul atas Prabowo dan Anies.

"Ini menarik ya, pada pemilih milenial, gen-z, pemilih muda, pemilih dewasa muda, ketiganya masih diungguli Prabowo, sementara di pemilih lansia diungguli oleh Ganjar," ujar Adjie.

Survei LSI Denny JA digelar selama 12 hari, yakni sepanjang 3-14 Mei 2023.

Survei ini melibatkan 1.200 responden dari 34 Provinsi di Indonesia.

Elektabilitas Prabowo Melonjak dalam Setahun

Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA memotret elektabilitas 3 nama capres setahun belakangan.

Hasilnya, dukungan untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus melonjak, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo cenderung stagnan dan suara untuk Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kian menurun.

Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby memuat data dalam 4 kali survei elektabilitas capres yang dirilis pada Mei 2022, September 2022, Januari 2023 dan Mei 2023.

"Pak Prabowo, kalau kita lihat ada tren kenaikan di Mei angkanya 33,4 persen, September 27,9 persen, lalu sempat turun lagi pada Januari dengan 25,4 persen dan bangkit kembali pada Mei 2023 yang menunjukkan 33,9 persen,” kata Adjie, Jumat (19/5).

Keadaan terbalik terjadi pada Ganjar dan Anies. Adjie merinci, perolehan suara Ganjar pada Januari 2023 paling tinggi dibanding hasil survei LSI Denny JA di bulan lainnya.

Dukungan Ganjar cenderung stagnan bahkan turun dalam dua bulan belakangan. Pada Mei 2023, Ganjar meraih 31,9 persen setelah sebelumnya melebihi mencapai 37,8 persen.

"Angka ini sekaligus menunjukkan sinyal bagi tim Pak Ganjar bahwa ada tren penurunan pada 2023 tentu dengan beberapa alasan,” jelas Adjie.

Salah satu alasan yang menurut Adjie paling kuat adalah terkait batalnya Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20.

Selain itu, Ganjar juga dinilai gagal memimpin Jawa Tengah sehingga angka kemiskinan pada Provinsi tersebut menjadi terendah nomor dua di Pulau Jawa.

Sementara Anies Baswedan, Adjie mengatakan angka dukungan padanya cenderung menurun dan selalu ada di bawah dua nama capres lainnya.

Dalam kurun waktu setahun, suara untuk Anies hanya berkutat di angka 20-22 persen.

"Anies dalam temuan ini, kami menyebutnya sebagai mesin yang lambat panas. Karena sebetulnya elektabilitasnya tidak banyak berubah. Jadi dalam setahun, ia selalu buncit dan stagnan di angka yang sama sekitar 20 hingga 22 persen,” kata Adjie.(*)