PSM Makassar
Done Deal! Stay PSM Makassar Yakob Sayuri dan Yance Sayuri Tak Ingin Jadi 'Kacang Lupa Kulit'
Rumor kepindahan Yakob Sayuri dan Yance Sayuri ke klub lain pun terbantahkan setelah pihak PSM Makassar secara resmi mengikat sang pemain.
TRIBUN-TIMUR.COM - Done deal, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri tetap bersama skuad PSM Makassar musim depan.
Rumor kepindahan Yakob Sayuri dan Yance Sayuri ke klub lain pun terbantahkan setelah pihak PSM Makassar secara resmi mengikat sang pemain.
Pengumuman bertahannya Yakob Sayuri dan Yance Sayuri disampaikan melalui akun instagram PSM Makassar pada, Selasa (16/5/2023) petang.
"Selesai mi rumor-rumor kemana Sayuri bersaudara musim depan,"
"Tidak kemana-mana ji, di sini ji untuk terus berjuang di bawah panji Phinisi,"
"Terus berjuang bersama, Yassa & Yance !," tulis unggahan akun instagram PSM Makassar.
Pada unggahan berbentuk video ini Yakob Sayuri dan Yance Sayuri juga mengungkapkan alasannya bertahan di PSM Makassar.
Meski keduanya tak memungkiri jika ada banyak klub yang meminati mereka.
"Iya ada beberapa klub, tapi kalau dibilang cinta saya sudah cinta sekali sama PSM Makassar," ucap Yance Sayuri.
Ia juga mengatakan bahwa PSM Makassar merupakan klub profesional pertamanya sehingga jika masih dibutuhkan maka akan tetap bertahan.
Perjuangan Sayuri Bersaudara
Kembar Sayuri, Yakob dan Yance jadi tulang punggung PSM Makassar di Liga 1 2022-2023.
Yakob dan Yance menjadi bagian penting PSM Makassar menjuarai Liga musim ini.
Keduanya tampil cemerlang sepanjang musim. Yakob Sayuri bermain 25 kali, mencatatkan 7 gol dan 8 assist.
Yance Sayuri bermain 31 kali dengan torehan 5 gol dan 5 assist.
Berkat penampilan cemerlangnya, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri dipanggil perkuat Timnas Indonesia.
Namun, kesuksesan putra kelahiran Serui, Kepulauan Yapen, Papua tidak diraih dengan mudah.
Dibalik itu semua ada perjuangan berat dilalui keduanya hingga capai karier sepak bolanya saat ini.
Yakob Sayuri hanya dibekali uang Rp 50 ribu hingga tahan lapar saat merintis karier.
Sedangkan Yance Sayuri sering dimarahi hingga bolos sekolah demi sepak bola.
Yakob Sayuri lebih dulu merintis karier sebagai pemain sepak bola. Klub pertamanya Persewar Waropen.
Ketika dapat panggilan ke Persewar Waropen, pemain akrab disapa Yassa ini terkendala biaya.
"Pas ke Waropen, mau berangkat tidak ada duit sama sekali. Keluarga memang sederhana," ucapnya dikutip dari kanal YouTube PSM Makassar.
Dia mengatakan, perjalanan dari kampung halamannya, Serui ke Jayapura untuk gabung Persewar sangatlah jauh. Hanya bisa ditempuh dengan pesawat dan kapal.
Untuk gunakan pesawat tidak mungkin karena tidak uang, sedangkan untuk naik kapal laut yang besar tiketnya lima mahal
Yassa pun terpaksa menggunakan kapal kecil. Serui-Jayapura ditempuh dua hari dengan bekal uang Rp 50 ribu dari kakak perempuannya.
Bahkan, ia tak makan hampir dua hari di kapal demi mengirit pengeluaran.
"Itu kapal kecil dua hari dua malam dari Serui ke Jayapura. Saya tidak ada uang sama sekali hanya kakak perempuan di atas saya yang beri uang Rp 50 ribu," tuturnya.
"Dengan uang Rp 50 ribu di kapal saya menangis maju bikin apa di kapal tidak ada teman mau makan apa. Terpaksa dua malam saya tahan sampai hari pertama mau masuk hari kedua saya makan. Itu pun makan dengan pikiran, makan dengan beban," sambungnya.
Namun, kesulitan dihadapi oleh Yassa membuatnya lebih termotivasi untuk sukses di sepak bola.
"Kayak menjadikan itu motivasi, ini Rp 50 ribu saya pegang dan suatu saat saya akan punya lebih dari itu," ujarnya.
Dari Persewar, Yassa ke Persemi Mimikan hingga berlabuh ke PS Barito Putera. Di PS Barito Putera dia mendapat kontrak sebagai pemain profesional.
"Gaji pertama saya di Barito saya terima, saya menangis punya orang tua, mereka tidak bayangkan dari uang Rp 50 ribu bisa seperti sekarang ini," ucapnya.
Dari Barito Putera, pemain nomor punggung 22 ini hijrah ke PSM Makassar di musim 2020. Sudah tiga tahun, Yassa bermain bagi klub kebanggaan masyarakat Sulsel ini.
"Saya seperti ini tidak lepas dari uang Rp 50 ribu," sebut pemain 25 tahun ini.
Sementara Yance Sayuri memulai kiprahnya dari Persemi Mimika sebelum akhirnya lolos trial dan bergabung PSM Makassar pada 2021 lalu.
Yance Sayuri bergabung ke PSM Makassar tidak lepas campur tangan Yassa yang merekomendasikan saudara kembarnya juga direkrut.
Yance Sayuri awalnya kerap mendapatkan amarah dari orang tua karena bermain sepak bola.
Namun, hal tersebut tidak menyurutkan kecintaannya terhadap sepak bola. Bahkan,.ia sering bolos sekolah hanya untuk bermain sepak bola.
"Kadang pergi sekolah tidak masuk kelas, taruh tas saja lalu pergi main bola sampai jam pulang baru langsung pulang," akunya.
Yance pun alami keterbatasan ketika bermain sepak bola. Sepatu yang digunakan tidak bagus, hanya sekali dipakai sudah sobek.
Namun, di balik itu ada perjuangan orang tuanya mengumpulkan uang beli sepatu.
Seiring jalannya waktu, pemain nomor punggung 11 ini berhasil bermain pula di Liga 3 bersama Persemi.
Walau gajinya belum seberapa, tapi ia sisihkan kepada orang tuanya.
Hingga akhirnya dia bisa bergabung dengan PSM Makassar dan bawa tim berjuluk Laskar Pinisi ini menjadi kampiun kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
"Sampai juara orang tua tidak percaya seperti mimpi bagi mereka, karena dari dulu susah tidak punya apa-apa. Perjuangan sampai jadi pemain bola susah sekali dan akhirnya juara dengan PSM Makassar
Orang semua tidak percaya, orang tua yang tidak percaya sama sekali bisa bawa PSM Makassar sampai tahap sekarang ini," pungkasnya.
Pesan dan Motivasi Orang Tua
Yakob Sayuri selalu ingat pesan orang tuanya sehingga bisa capai tahap ini.
Orang tuanya selalu berpesan untuk selalu dekat dengan Tuhan, jangan lupakan ibadah.
"Orang tua itu ingatkan sehebat-hebatnya kita kalau jauh dari Tuhan tidak akan jadi orang dihargai oleh orang lain," katanya.
Terpenting pula, jangan pernah sombong dan selalu bekerja keras.
"Tetap rendah hati, harus sopan, jangan cepat puas," ucapnya.
Sementara Yance mengungkapkan peran orang tuanya yang selalu memberi motivasi di kala susah maupun senang.
Musim lalu, Yance bersama PSM Makassar nyaris degradasi. Namun, orang tuanya mengingatkan hal itu jadi motivasi dan pengalaman.
"Masih muda jadi harus kerja keras lagi, kalau musim depan dengan jalan Tuhan masih dipertahankan bersama PSM Makassar kerja keras lagi untuk PSM Makassar agar ebih baik lagi," ucapnya(*)
Kick-Off Super League di Parepare: PSM Siap Tempur, Panpel Rilis 7 Ribu Tiket |
![]() |
---|
Penyebab PSM Belum Bisa Daftarkan Pemain Baru Meski Sengketa dengan Wiljan Pluim Sudah Selesai |
![]() |
---|
Sengketa dengan Wiljan Pluim Selesai, PSM Makassar Segera Daftarkan Pemain Baru |
![]() |
---|
Menuju Super League 2025/2026, PSM Makassar Doa dan Zikir Bersama Anak Yatim |
![]() |
---|
Skuad PSM Makassar 32 Pemain, 9 Pemain Asing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.