Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pentas Musik Anak Indonesia

Kemendikbudristek Gandeng Dinas Pendidikan Makassar Sosialisasi Pentas Musik Anak Indonesia

Kegiatan ini merupakan lomba menyanyikan lagu-lagu anak-anak yang diaransemen dengan kreativitas.

Penulis: M Yaumil | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/M YAUMIL
Sosialisasi Pentas Musik Anak Indonesia di Mall Phinisi Point, Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Jumat (12/5/2023). Sosialisasi digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Dinas Pendidikan Kota Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Makassar menggelar sosialisasi Pentas Musik Anak Indonesia di Mal Phinisi Point, Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Jumat (12/5/2023).

Pentas musik anak Indonesia mengusung tema "Kita Cinta Lagu Anak" (KILA).

Kegiatan berupa lomba menyanyikan lagu-lagu anak-anak yang diaransemen dengan kreativitas.

Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya melalui lagu.

Kepala Pusat Apresiasi dan Literasi Musik, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek, Edi Irawan menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memperbarui ekosistem lagu anak Indonesia.

Menurutnya, saat ini Indonesia tidak memiliki lagi lagu anak-anak yang modern seperti masa lalu yang terdapat tokoh-tokoh seperti Joshua dan Sherina yang menjadi contoh.

Saat ini, lagu-lagu dewasa mendominasi kehidupan sehari-hari anak-anak.

Hal ini tidak sesuai dengan perkembangan anak baik dari segi psikis maupun motorik.

"Program ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali ekosistem lagu anak Indonesia," katanya.

Melalui lagu, pesan moral dapat langsung sampai kepada anak-anak dengan cara bermain yang riang dan gembira.

Program ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan bakat anak-anak sesuai dengan usia mereka.

"Dengan menggunakan lagu-lagu yang merangsang atau memotivasi anak-anak dalam berperilaku baik," jelasnya.

"Ini memiliki hubungan dengan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk karakter," tambahnya.

"Lagu-lagu yang dinyanyikan mengangkat tema seperti pertemanan, kasih sayang kepada orang tua, penolakan terhadap perundungan, dan lain-lain," tambahnya.

Kedepannya, Indonesia membutuhkan guru-guru yang memiliki pemahaman tentang seni, budaya, dan sejarah.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved