Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sunah Islam

Dosa Besar Istri Terhadap Suami Menurut Aisyah Dahlan, Termasuk Selingkuh dengan Oknum Polisi

Motivator rumah tangga, dokter Aisyah Dahlan menyampaikan berzina dengan pria lain adalah salah satu dosa besar bagi istri.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Motivator rumah tangga, dokter Aisyah Dahlan menyampaikan berzina dengan pria lain adalah salah satu dosa besar bagi istri. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang istri inisial NH tega khianati suaminya dan  berselingkuh hingga berzina dengan oknum polisi Bripka Dedi (DM).

Awal mula terjalinnya hubungan terlarang antara Bripka Dedi (DM) dan NH terungkap.

Motivator rumah tangga, dokter Aisyah Dahlan menyampaikan berzina dengan pria lain adalah salah satu dosa besar bagi istri.

Suami NH sempat membaca percakapan selingkuh antara NH dan Bripka Dedi sebelum akhirnya menemukan mereka berdua menginap bersama di sebuah hotel di Kendari, Sulawesi Tenggara pada Jumat (5/5/2023) yang lalu.

Saat ini, Bripka Dedi, yang merupakan anggota Polisi Provos Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), sedang ditahan di tempat khusus oleh Bidang Propam.

Baca juga: Suami Tak Merespon saat Diajak Bicara, Aisyah Dahlan Minta Istri Tak Marah, Perhatikan 2 Hal

Baca juga: Dokter Aisyah Dahlan Ungkap Alasan Istri Lebih Banyak Curhat Dibanding Suami, Pria Harus Dengar

Penahanan tersebut dilakukan setelah kedapatan Bripka Dedi menginap bersama NH di sebuah hotel di Kota Kendari.

Penggerebekan ini berawal dari kecurigaan suami NH terhadap izin istrinya untuk pergi ke gym atau pusat kebugaran, meskipun kondisi kesehatannya tidak memungkinkan.

Keduanya kemudian berhasil digerebek oleh keluarga NH di kamar 127 dengan bantuan petugas hotel dan pengunjung yang berada di sekitar lokasi saat itu.

 

 

Dalam konteks pernikahan, Dokter Aisyah Dahlan menjelaskan bahwa seorang istri perlu menunjukkan ketaatan dan penghormatan terhadap suaminya.

Suami memiliki peran sebagai kepala keluarga dan sumber berkah, sehingga penting bagi istri untuk menghargai dan menghormatinya.

Melalui penelitian yang dilakukan oleh Dr. Aisyah Dahlan, ditemukan bahwa suami akan merasa sedih jika tidak diperlakukan dengan baik oleh istrinya, sehingga merasa tidak dihargai.

Dalam unggahannya di platform Tiktok, Aisyah Dahlan menyoroti betapa sedihnya seorang suami jika tidak mendapatkan penghargaan dari istrinya.

"Suami akan merasa lebih sedih jika istrinya tidak menghargainya dibandingkan dengan kejadian lain seperti kehilangan pekerjaan atau hal lainnya," ungkap Aisyah.

Lebih lanjut, Aisyah Dahlan menjelaskan bahwa situasi semacam ini semakin memburuk jika istri juga bekerja, mengurus anak, dan menanggung tanggung jawab rumah tangga lainnya.

Hal ini membuat istri merasa memiliki peran yang paling penting dalam keluarga, bahkan terkadang merasa sombong dan kurang menghargai suaminya.

Maka dari itu, Aisyah Dahlan mengimbau para istri untuk tetap menghargai dan menghormati suami dalam segala situasi dan kondisi.

Jika sudah terlanjur melanggar, Aisah Dahlan mengajak para istri untuk segera meminta maaf kepada suami. 

Seperti yang kita ketahui, suami dalam pernikahan memiliki peran sebagai pemimpin yang harus dihormati dan ditaati.

Seorang istri tidak diperbolehkan untuk melawan, membantah, atau memperlakukan suami secara tidak sopan, kecuali jika ia mendapat perlakuan yang tidak pantas.

Itulah sebabnya, dalam Islam baik dalam Alquran, hadis, dan sumber-sumber lainnya, istri senantiasa diingatkan untuk selalu patuh, taat, dan menghormati suami.

Hakikatnya, setiap aktivitas yang ingin dilakukan harus mendapatkan ridho dan izin dari suami.

Jika suami memberikan izin, maka boleh dilakukan.

Namun, jika suami tidak memberikan izin, maka istri wajib taat kepadanya.

Semoga kita senantiasa mendapatkan ridho Allah SWT dan ridho suami-suami kita dalam menjalankan setiap aktivitas sehari-hari.

Dosa Istri terhadap Suami

1. Berzina dengan Lelaki Lain

Berzina termasuk dosa besar yang paling dibenci Allah. Hukumnya adalah haram. Allah melarang hamba-Nya melakukan zina seperti yang disebutkan dalam firman berikut:
 
 “Dan, janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya, zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)
 
 Dalam syariat Islam, zina yang dilakukan oleh seseorang yang sudah menikah disebut zina muhshan.

Menurut Masykur Arif Rahman dalam buku Dosa-Dosa yang Paling Dibenci Allah Sejak Malam Pertama, pelaku zina muhshan dijatuhi hukuman yang lebih berat, yaitu dirajam atau dilempari dengan batu.
 
Hal itu disebutkan dalam hadits yang disampaikan Umar bin Khattab dalam pidatonya, “Sesungguhnya, Allah telah menurunkan kitab kepada Nabi-Nya dan di antara yang diturunkan kepada beliau adalah ayat rajam.

Nabi Muhammad SAW telah melaksanakan hukuman rajam dan kami pun telah melaksanakannya setelah beliau.

Aku khawatir apabila zaman telah berlalu lama, akan ada orang-orang yang mengatakan, ‘Kami tidak mendapatkan hukuman rajam dalam kitab Allah!’ sehingga mereka sesat lantaran meninggalkan kewajiban yang Allah Azza wa Jalla telah turunkan.

Sungguh (hukuman) rajam adalah benar dan ada dalam kitab Allah untuk orang yang berzina apabila telah pernah menikah (muhshan), bila telah terbukti dengan persaksian, kehamilan, atau pengakuan sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
 
 2. Selingkuh

Selingkuh yang dilakukan seorang istri tentu akan berdampak buruk pada sang suami. Perselingkuhan istri tak ubahnya pengkhianatan terhadap suami yang telah sama-sama berjanji untuk saling setia di hadapan Allah SWT.
 
Tak hanya menyakiti hati suami, perselingkuhan juga bisa membuat istri lalai akan tanggung jawabnya dalam rumah tangga.

Misalnya, tidak lagi melayani suami dengan sepenuh hati, mengabaikan pendidikan anak, malas mengurusi rumah tangga, dan mencoreng kehormatan keluarga.
 
 Lebih jauh, perselingkuhan seorang istri akan meretakkan hubungan rumah tangga, bahkan memutus ikatan pernikahan yang suci dan kuat.

Karena itu, Allah memberikan ganjaran yang setimpal bagi istri yang berselingkuh dari suaminya.
 
 “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami. Lalu, kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya. Maka, kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah. Dan dikatakan (kepada keduanya), ‘Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS. At-Tahrim: 10)
 
3. Menolak Ajakan Suami Berhubungan
 
Seorang istri yang menolak ajakan suami berhubungan intim padahal dirinya sedang tidak berhalangan atau kekurangan apa pun, adalah dosa yang dibenci Allah. Abu Hurairah menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
 
 “Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur lalu istrinya menolak sehingga suaminya marah atasnya maka malaikat melaknat perempuan itu hingga datang pagi.” (HR. Bukhari)
 
 4. Berdusta di Hadapan Suami

Berdusta adalah dosa istri terhadap suami yang dibenci Allah. Banyak perbuatan istri yang termasuk dusta, misalnya berbohong tentang uang yang dikeluarkan untuk berbelanja. Berdusta semacam ini dilarang oleh syariat sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
 
 “Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya, kebenaran membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa ke surga. Selama seseorang benar dan selalu memilih kebenaran, ia tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta. Sesungguhnya, dusta membawa kepada kejahatan, dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seseorang dusta dan selalu memilih dusta, ia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta (pembohong).” (HR. Bukhari)
 
5. Keluar Rumah Tanpa Izin Suami

Banyak istri yang keluar rumah dengan tujuan tertentu tanpa sepengetahuan suami. Mengutip buku Fiqh Keluarga Terlengkap oleh Rizem Aizid, perbuatan istri demikian adalah dosa, meskipun tujuannya baik.
 
 Allah berfirman tentang larangan istri keluar rumah tanpa izin suami dalam Surat Al-Ahzab ayat 33 yang artinya sebagai berikut:
 
 “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya, Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33). (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved