Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Jadi Bone

Apa Itu Mattompang Arajang? Jadi Penutup Acara Perayaan Hari Jadi Bone ke-693

Pagelaran tari kolosal Bola Soba dan Mattompang Arajang menjadi penutup acara HJB ke-693 di Lapangan Merdeka Watampone.

Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/NOVAL KURNIAWAN
Tari kolosal Bola Soba dan Mattompang Arajang di Lapangan Merdeka Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (6/5/2023). Persembahan ini jadi puncak perayaan Hari Jadi Bone (HJB) ke-693. 

Mappepaccing Arajang dilaksanakan oleh para Bissu atas restu sang raja atau Mangkau di dalam ruangan tempat penyimpanan Arajang tersebut.

Upacara adat Mattompang Arajang atau biasa juga disebut Masossoro Arajang rutin dilaksanakan setiap tahunnya bertepatan dengan hari jadi Bone.

Upacara adat sakral tersebut merupakan menyucikan benda-benda pusaka kerajaan Bone yang disebut Mappepaccing Arajang atau dalam istilah Pangadereng RILANGIRI dan secara khusus disebut MASSOSSORO ARAJANG (mattompang).

Yang dimaksud dengan arajang adalah benda atau sekumpulan benda yang sakral karena memiliki nilai magis.

Selain itu juga pernah digunakan oleh para raja atau pembesar kerajaan. Benda-benda tersebut disimpan secara khusus dan sangat dihormati.

Mattompang Arajang atau Massossoro Arajang pertama kali dilaksanakan, yaitu setiap sang raja telah menggunakan pusaka-pusaka tersebut, maka sang raja menyuruh para pembantunya untuk membersihkan atau menyucikannya kembali. 

Dari situlah dilakukan secara turun temurun hingga sekarang ini.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved