Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Cetak Calon Bintang Masa Depan, Tujuh Wonderkid Patut Dipertahankan

PSM Makassar tidak pernah berhenti lahirkan talenta sepak bola sebagai calon bintang masa depan

Penulis: M Yaumil | Editor: Ari Maryadi
Ofisial PSM
Skuad PSM Makassar setelah memastikan juara Liga 1 musim 2022-2023 beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar punya masa depan cerah dengan pemain muda yang dimiliki.

Klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) ini memang tidak pernah berhenti lahirkan talenta sepak bola.

PSM Makassar berhasil meraih juara Liga 1 musim 2022-2023 tanpa pemain berlabel bintang.

Tim berjuluk Laskar Pinisi menutup kompetisi dengan 75 poin dari 34 pertandingan. 

PSM Makassar tampil konsisten dengan pemain muda yang dikombinasikan dengan pemain senior. 

Hal ini tak lepas dari campur tangan pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares.

Berkat tangan dingin Tavares sejumlah pemain muda pun ikut bersinar.

Beberapa pemain muda mampu mencuri perhatian dan buat PSM Makassar jadi tim sulit dikalahkan.

Hanya tiga kekalahan diraih musim lalu.

Tavares memang sosok pelatih yang menyukai pemain muda. Kualitas pemain dinilainya bukan dari usia.

Namun, bagaimana pemain tersebut memberikan penampilan terbaik di latihan maupun ketika diberikan kesempatan bermain di pertandingan.

"Saya tidak pernah melihat apakah akan memainkan pemain muda atau pemain tua. Saya juga tidak peduli umur mereka berapa. Saya lihat karakter yang mereka punya dan saya sesuaikan dengan kebutuhan," katanya beberapa waktu lalu.

Ada tiga pemain muda jebolan Akademi PSM Makassar bersinar musim lalu.

Reza Arya pertama menjadi andalan baru di bawah mistar gawang PSM Makassar. Tiga musim ia berada di bawah bayang-bayang Hilman Syah dan Syaiful Syamsuddin.

Hengkangnya keduanya dan kehadiran Tavares dan pelatih kiper, Alan Haviluddin menjadi titik balik Reza Arya.

Kiper 22 tahun ini unjuk gigi di bawah gawang Laskar Pinisi. Dia tampil 33 kaki, catatkan 14 tanpa kebobolan dan 81 save.

Kemudian ada Ananda Raehan menjadi sosok penting di lapangan tengah. Gelandang 20 tahun ini menjadi pemutus serangan.

Pemain nomor punggung 88 ini nyaris dimainkan di setiap pertandingan. Bermain 31 dari 34 laga dengan durasi 1.725 menit. Torehkan dua gol.

Berkat penampilan impresifnya, Ananda Raehan dipanggil perkuat Timnas Indonesia U-22 di ajang Sea Games 2023 Kamboja.

Lalu ada nama Muhammad Dzaky Asraf Huwaidi. Dzaky bermain posisi winger, miliki kemampuan menyerang dan bertahan.

Tak ayal, 13 kali ia menjadi starter dari 21 laga bersama PSM Makassar musim lalu.

Penampilannya pun membuat Pelatih Timnas Indonesia U-20,Shin Tae-yong memanggilnya menuju Piala Dunia U-20. 

Bahkan, pernah dipanggil TC Timnas Indonesia U-20 untuk Piala AFF 2022. 

Tujuh Pemain Potensial

Selain tiga nama di atas, PSM Makassar masih punya tujuh jebolan akademi potensial.

Yakni, Sulthan Zaky, Ibnul Mubarak, Edgard Amping, M Rafli Asrul, Mufli Hidayat, Victor Dethan dan Ricky Pratama.

Para pemain ini punya potensi berkembang. Punya skill individu dan olah bola yang baik.

Pengamat sepak bola, Muhammad Hanafing Ibrahim menyebut, pemain muda ini harus diberi menit bermain yang banyak.

Dalam youth development terkadang ada pemain muda butuh dua-tiga tahun untuk jadi pemain hebat.

“Pemain muda dimainkan di 15 menit akhir. Jangan sampai pemain muda potensial masuk kompetisi berikutnya makin tenggelam,” katanya

Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved