Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

AGH Mahmud Abbas Wafat

AGH Mahmud Abbas Disalatkan di Masjid Al Markaz dan Ponpes DDI Galesong Baru

Setelah disolatkan jenazah akan dikebumikan di Kabupaten Pinrang, tempat kelahiran AGH Mahmud Abbas.

Penulis: M Yaumil | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/M YAUMIL
Jenazah AGH Mahmud Abbas tiba di rumah duka di Lorong Suangga, Jl Arif Rahman Hakim, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Selasa (25/4/2023). AGH Mahmud Abbas akan disalatkan di dua masjid lalu dikebumikan di Pinrang, Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Telah berpulang ulama besar asal Sulawesi Selatan (Sulsel) Gurutta Haji (AGH) Mahmud Abbas, Selasa (25/4/2023).

Beliau merupakan Imam Rawatib Masjid Al Markaz Al Islami Makassar.

Jenazah beliau telah sampai di rumah duka di Lorong Suangga, Jalan Arif Rahman Hakim, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Jenazah ulama besar Sulsel ini akan disolatkan di dua masjid yang berbeda.

Pertama di Masjid Al Markaz, Jl Masjid Raya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar.

Alasannya, beliau merupakan imam rawatib masjid tersebut. 

Kemudian, jenazah akan di salatkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Darud Dawah wal Irsyad (DDI) Galesong Baru.

Di mana Gurutta pernah memimpin Ponpes tersebut dan lama tinggal di sana.

Sehingga, warga DDI Galesong Baru hendak memberikan penghormatan terakhir kepada gurunya itu.

Selanjutnya, setelah disolatkan jenazah akan dikebumikan di Kabupaten Pinrang, tempat kelahiran AGH Mahmud Abbas.

Dari pantauan Tribun-Timur.com, tenda biru sudah berdiri di depan rumah duka.

Baca juga: AGH Mahmud Abbas Pendamping AGH Ambo Dalle di Pasukan Qahhar Mudzakkar Wafat, Pikul Kitab di Hutan

Baca juga: Profil Sakri Condeng, Ketua Muhammadiyah Pinrang Wafat di Usia 58 Tahun

Ambulans bersiap mengantar jenazah untuk disolatkan di dua tempat.

Keluarga dan kerabat sudah berkumpul untuk mengantar tokoh agama Sulsel ke peristirahatan terakhir.

Sekedar informasi, AGH Mahmud Abbas dimasukkan di Pesantren DDI Pinrang untuk tingkat Ibtidaiyah selama enam tahun.

Setelah menyelesaikan pendidikan ibtidaiyah, AGH Mahmud Abbas melanjutkan pendidikan tingkat Tsanawiyah di Pesantren DDI Ujung Lare di Parepare.

Awal tahun 1950-an, AGH Mahmud Abbas harus masuk hutan mengikuti pendiri DDI AGH Abdurrahman Ambo Dalle.(*)

Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, M Yaumil

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved