Profil Achmad Fahmi Wali Kota Sukabumi Tak Bolehkan Muhammadiyah Salat Idulfitri di Lapangan Merdeka
Nama Achmad Fahmi jadi perbincangan di dunia maya setelah keputusannya tidak memberi izin Muhammadiyah Salat Idulfitri di lapangan Merdeka
TRIBUN-TIMUR.COM – Berikut profil dan rekam jejak Achmad Fahmi kepala daerah yang tak izinkan fasilitas umum lapangan Merdeka dipakai warga Muhammadiyah Salat Idulfitri di luar jadwal pemerintah.
Nama Achmad Fahmi jadi perbincangan di dunia maya setelah keputusannya soal pemakaian lapangan.
Orang nomor satu Kota Sukabumi itu memutuskan belum memberi izin jemaah Muhammadiyah memakai lapangan pemerintah untuk salat Idul Fitri 1444 Hijriah.
Keputusan Achmad Fahmi tertera dalam Surat Wali Kota Sukabumi bernomor HK.09.01/598/1/10/HKM/2023.
Surat itu diterbitkan Achmad Fahmi menjawab permintaan izin peminjaman Lapangan Merdeka oleh Pimpinan Daerah Muhamamdiyah Kota Sukabumi.
Surat ditandatangani oleh Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi tertanggal 4 April 2023.
Achmad Fahmi beralasan pelaksanaan salat Idulfitri di Lapangan Merdeka akan mengikuti jadwal dari Kementerian Agama.
Sejauh ini Pemkot Suka Bumi di bawah pemerintahan Achmad Fahmi memutuskan mengikuti jadwal 1 Syawal 1444 pemerintah.
Ada dua pihak yang telah mengumumkan tanggal berbeda untuk pelaksanaan Idul Fitri tahun ini.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan 1 Syawal 1444 h akan jatuh pada Jumat, 21 April 2023.
"Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444H. Berdasarkan maklumat yang telah disebar, 1 Ramadan 1444 H pada Kamis, 23 Maret 2023; 1 Syawal 1444 H jatuh Jumat, 21 April 2023; dan 1 Zulhijah pada Senin, 19 Juni 2023," demikian isi Maklumat PP Muhammadiyah.
Sementara itu seorang peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan Idul Fitri 2023 akan jatuh pada Sabtu (22/4/2023).
"Untuk perkiraan Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 Hijriah diperkirakan akan jatuh pada hari Sabtu Pon, 22 April 2023," kata Andi peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN BRIN saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (7/4/2023).
Menurut Andi, hal ini karena sudut ketinggian bulan yang diukur di atas ufuk masih kurang dari 3 derajat atau lebih tepatnya untuk ketinggian hilal di Indonesia itu bervariasi antara 1,3 hingga 2,5 derajat di aas ufuk.
Adapun untuk elongasinya masih antara 2,25 - 3,75 derajat sehingga belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).
Ketua Muhammadiyah Makassar Harap Kapolda Sulsel baru Tidak Dimanfaatkan Oligarki |
![]() |
---|
Pemkot Makassar dan Putera Sampoerna Foundation Kolaborasi Wujudkan Pendidikan Unggul |
![]() |
---|
Pengamat Ekonomi: Literasi Keuangan Kunci Tingginya Transaksi Cicil Emas di Sulsel |
![]() |
---|
Melayat ke Rumah Duka Ibunda Wagub Sulsel, Munafri Arifuddin: Kita Doakan |
![]() |
---|
Teliti Islam Berkemajuan dalam Praktik Sosial Muhammadiyah, Dosen Unismuh Raih Gelar Doktor di Unhas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.