Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Berikut Tiga Pemain Sepak Bola Tersukses di Indonesia, Ada Legenda PSM Makassar Andi Ramang

Legenda PSM Makassar, Andi Ramang, masuk dalam daftar tiga besar pemain Indonesia paling sukses sepanjang masa.

|
Editor: Sudirman
Ist
Boaz Salosa, Andi Ramang, dan Illija Spasojevic. Tiga pemain ini dianggap tersukses di Indonesia. 

Di urutan kedua ada almarhum Andi Ramang, seorang pemain forward tengah kelahiran tahun 1924 yang pernah memeroleh empat kali gelar juara bersama PSM Ujung Pandang musim 1956/1957, 1958/1959, 1964/1965, dan 1965/1966.

Andi Ramang juga pernah menyabet gelar top skorer di Indonesia dengan perolehan 20 gol pada musim 1956/1957.

Kehebatan Ramang yang dikenang dan dikupas panjang lebar di situs FIFA itu, terpusat saat pemain asal Makassar tersebut memperkuat Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956.

Ajang itu dianggap puncak sukses Timnas Indonesia di level internasional, setelah menjadi negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia pada 1938 di Perancis.

Jika penampilan di Piala Dunia 1938 Indonesia masih bernama "Dutch East Indies" dan belum berbendera Merah Putih, karena masih dalam status jajahan Belanda, penampilan di Olimpiade Melbourne 1956 Indonesia sudah tampil sebagai negara merdeka.

Andi Ramang masuk ke dalam skuad Indonesia untuk Olimpiade Melbourne 1956 tersebut.

Tim Merah Putih tampil di Olimpiade 1956 setelah Taiwan, calon lawan di babak kualifikasi, dianggap mengundurkan diri, karena terlambat menyerahkan daftar pemainnya. 

Bersama India, Bulgaria, Yugoslavia, dan Amerika Serikat, tim Merah Putih mendapat bye dan langsung lolos ke perempat final dengan lawan Uni Soviet.

Dalam laga melawan Uni Soviet itulah, konteks cerita kehebatan Ramang dikenang lewat artiket situs resmi FIFA tersebut.

Andi Ramang bertemu dengan kiper terbaik sepanjang masa, Lev Yashin. 

"Bek-bek uni Soviet yang bertubuh raksasa langsung terbangun saat Ramang, penyerang lubang bertubuh kecil, melewati dua dari mereka dan memaksa (kiper Lev) Yashin melakukan penyelamatan dengan tepisan," demikian tulis FIFA dalam artikelnya. 

 "Dan meski tim Gavril Kachalin memegang kendali penguasaan bola setelahnya, mereka dibuat frustrasi oleh kegagalan mereka menjebol gawang tim underdog dan oleh skill Ramang dalam serangan balik." 

"Pemain berusia 32 tahun (Ramang) hampir saja membuat Indonesia unggul, yang bakal menjadi puncak kejutan, pada menit ke-84 andai saja tendangannya tidak ditahan pria yang dikenal luas sebagai kiper terhebat dalam sejarah sepak bola," lanjut FIFA.

"Jika Uni Soviet belum tahu siapa Ramang sebelum laga tersebut, mereka tentu saja memberi perhatian padanya menjelang laga ulangan."

3. Ilija Spasojevic

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved