Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkot Makassar

Proyek IPAL Losari Molor, Progres Masih 85 Persen

Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Losari masih dalam proses pengerjaan konstruksi dan pemasangan jaringan.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN TIMUR/SITI AMINAH
Suasana pengerjaan IPAL Losari di Kecamatan Ujung Pandang - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sanitasi Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Sulsel, Setia Dhinor mengungkapkan, progres baru mencapai 85 persen. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Losari masih dalam proses pengerjaan konstruksi dan pemasangan jaringan.

Proyek ini cukup molor pengerjaannya dari target awal, yakni pada Februari 2023 untuk konstruksi, dan pemasangan jaringan pada Juni 2023.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sanitasi Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Sulsel, Setia Dhinor mengungkapkan, progres baru mencapai 85 persen.

Sejauh perjalanannya, banyak kendala yang ditemui sehingga menghambat pelaksanaan pekerjaan.

Mulai dari kendala teknis di lapangan, penolakan warga, lambannya rekanan menyelesaikan tanggung jawab hingga akhirnya berujung pemutusan kontrak.

Banyaknya kendala yang dihadapi sehingga proyek ini diperkirakan akan selesai November mendatang.

"Selesai 100 persen di akhir tahun dan sudah bisa operasional, rencana pak menteri atau presiden yang akan resmikan di akhir tahun," ucapnya kepada Tribun-Timur.com via telepon, Kamis (30/3/2023).

Setia Dhinor mengaku, ada beberapa masyarakat menolak penggalian IPAL.

Menurutnya masyarakat masih butuh edukasi dan sosialisasi terkait keberadaan IPAL.

"Masih perlu sosialisasi massif kepada warga, perlu disosialisasikan," tuturnya.

Pekerjaan IPAL Losari terdiri atas tujuh paket, yaitu dua paket didanai dengan pinjaman Asian Development Bank (ADB), tiga paket didanai dengan APBN, serta dua paket didanai oleh APBD.

Adapun total anggaran senilai Rp 954,6 miliar plus 3,048,720 USD.

Saat ini tengah dikerjakan 5 paket pekerjaan utama, yaitu pembangunan instalasi pengolahan air limbah (waste water treatment plant).

Teknologi yang digunakan untuk memproses limbah rumah tangga tersebut adalah Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR).

Lima paket diatas dikerjakan oleh empat kontraktor, yakni PT Waskita Karya untuk paket B2 dan C2.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved