Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadhan 2023

DPD REI Sulsel Buka Bersama Mitra, Tekankan Empati Bisnis

Buka puasa bersama digelar di Sekretariat DPD REI Sulsel, Jl Timah, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Rabu (29/3/2023) petang.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
Muh Abdiwan/Tribun Timur
Suasana Dewan Pengurus Daerah Realestat Indonesia Sulawesi Selatan atau DPD REI Sulsel menggelar buka puasa bersama di Sekretariat DPD REI Sulsel, Jl Timah, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Rabu (29/3/2023) petang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Pengurus Daerah Realestat Indonesia Sulawesi Selatan atau DPD REI Sulsel menggelar buka puasa bersama.

Buka puasa bersama digelar di Sekretariat DPD REI Sulsel, Jl Timah, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Rabu (29/3/2023) petang.

Hadir para mitra DPD REI Sulsel, mulai perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Perwakilan Regional 6, perbankan dan pemerintahan.

Dalam sambutannya Ketua DPD REI Sulsel, M Sadiq menyampaikan jumlah anggota 367. Namun, yang aktif hanya 240.

Makanya, ia menggaungkan kepada seluruh mitra dan stakeholder terkait bahwa DPD REI Sulsel butuh empati bisnis.

"Bukan lagi sekadar mitra, tapi empati. Saling mengkhawatirkan satu sama lain. Jadi mohon maaf perbankan dan stakeholder lainnya, keputusan diambil ada dasar empatinya. Bukan hanya sekadar SOP," katanya.

Sebab, developer baru saja dilanda pandemi Covid-19. Pihaknya berusaha kuat untuk bertahan. Olehnya itu, empati bisnis dibutuhkan.

"Empati bisnis harus ditingkatkan terutama dari perbankan dan pemerintah. Jangan hanya melihat developer sebagai objek, tapi jadikan juga sebagai subjek," tegasnya.

Dia mengatakan, developer membantu pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rumah. Secara undang-undang, kebutuhan rumah diwajibkan oleh pemerintah.

"Itu tugas pemerintah. Kami sebagai swasta ambil alih. Jadi pesan teman-teman empati bisnis perlu kita gaungkan ke depan. Kalau masih bisa dibijaki kasilah, karena baru dihantam oleh pandemi," katanya.

Selain itu, kalau bisa pembiayaan dibantu bukan hanya KPRnya. Bisa mulai dari pembiayaan lahan.

Namun, tentu dengan ketentuan perbankan punya. Lantaran Kepala OJK Regional 6 pernah menyampaikan, tidak melarang memberikan kredit kepemilikan lahan untuk pengembang.

"Karena pengembang ini tercatat sebagai inventory. Bukan activa tetap, tapi activa lancar," ujarnya.

Menurut Sadiq, dengan empati bisnis akan membangkitkan lagi anggota DPD REI yang slow down.

Mereka masih punya lahan dan semangat untuk bangkit. Hanya saja kadang pandangan perbankan yang sudah miring, padahal banyak faktor yang mempengaruhi pengembang.

Di Sulsel sendiri, kekuatan rumah tercatat 400 ribu. Sejauh ini DPD REI Sulsel hanya mampu 25 ribu per tahun.

"Betapa banyak gap yang ada. Mudah-mudahan saling berempati dan dibantu karena REI bukan mencari laba sebanyak-banyaknya, tapi manfaat sebanyak-banyaknya," pungkasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved