Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harta Kekayaan

Sosok Arsul Sani Anggota DPR Fraksi PPP Soroti Harta Triyono Calon Hakim Agung, Koleksi Mobil Swedia

Nah saya mohon ini dijelaskan agar tidak jadi fitnah atau suudzon. Karena sekarang ini musimnya musim suudzon," kata Arsul

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Arsul Sani anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang protes soal sumber kekayaan Triyono Martanto. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Arsul Sani anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang protes soal sumber kekayaan Triyono Martanto.

Triyono Martanto adalah calon hakim agung khusus pajak yang memiliki harta mencapai Rp 51,2 miliar.

Harta tersebut mengalami lonjakan Rp31 miliar dibanding tahun sebelumnya bersadarkan LHKPN.

Arsul Sani minta Triyono menjelaskan asal usul harta kekayaannya.

Hal itu disampaikan Arsul dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon hakim agung di Komisi III DPR, Selasa (28/3/2023).

Arsul Sani sendiri memiliki harta kekayaan lebih Rp10 miliar. Bahkan salah satu koleksi kendaraannya buatan Swedia, yakni Volvo.

"2020 (kekayaan) Rp 19,805 miliar. Nah di 2021 melonjak jadi Rp 51,2 miliar.

Nah saya mohon ini dijelaskan agar tidak jadi fitnah atau suudzon. Karena sekarang ini musimnya musim suudzon," kata Arsul di ruang rapat, Selasa.

Baca juga: Harta Kekayaan 3 Wali Kota di Sulsel, Taufan Pawe dan Judas Amir Beda Tipis, Danny Selisih Jauh

Baca juga: Bukan Harta Kekayaan, Dedi Mulyadi Punya Sumber Uang Lain, Kini Rekrut Honorer Pengkritik Kang Emil

Arsul mengatakan, DPR pun kerap ditimpa isu buruk sangka.

Misalnya, yang terbaru adalah DPR seolah ingin menghalangi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk membongkar kasus laporan transaksi janggal di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"DPR disuudzoni mau menghalangi Pak Menkopolhukam bongkar kasus, nah itu. Tadi dana Rp 349 triliun. Itu contoh-contoh suudzon yang lagi berkembang akhir-akhir ini," ungkap Arsul.

Di sisi lain, Arsul juga mempertanyakan alasan Triyono tidak melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada beberapa periode.

Misalnya, periode 2009, 2012, 2014 dan 2015. 

"Ini tidak memperbarui LHKPN nya kenapa? Kemudian yang ada lonjakan-lonjakan itu tadi. Kami tidak suudzon pak, tapi bapak perlu menerangkan ini seterang-terangnya," tutur Wakil Ketua Umum PPP ini.

Saat ini, Arsul Sani juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI dengan masa jabatan 2019-2024.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved