Kombes Budhi Haryanto Tempuh Tudang Sipulung Jaga Keamanan Makassar Jelang Ramadan
Tradisi bermusyawarah ala masyarakat Sulsel dilirik Kombes Budhi Haryanto sebagai ajang menyerap aspirasi masyarakat.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tudang sipulung atau duduk bersama adalah satu dari sekian tradisi masyarakat Sulawesi Selatan.
Tradisi tudang sipulung itu, kerap dijadikan wadah untuk bermusyawarah membahas persoalan-persoalan yang terjadi.
Begitu juga dengan solusi yang akan dihadirkan untuk disepakati bersama.
Tradisi bermusyawarah ala masyarakat Sulsel itu, pun dilirik kepolisian sebagai ajang menyerap aspirasi masyarakat.
Mulai dari persoalan yang dialami hingga harapan-harapan terhadap kinerja kepolisian.
Seperti yang dilakukan Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto.
Tudang sipulung kali ini, menghadirkan puluhan tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di Kecamatan Rappocini.
Mereka hadir bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa dari kelurahan masing-masing.
Berlangsung di salah satu cafe Jl Andi Djemma, Kecamatan Rappicini, Makassar, Selasa (14/3/2023) siang.
Puluhan tokoh masyarakat itu, dihadirkan Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf dan Camat Rappocini M Aminuddin.
Kombes Pol Budhi Haryanto dalam sambutannya mengatakan, tentram dan kondusifnya masyarakat tidak terlepas dari peran para tokoh.
"Khantibmas yang aman tentunya tidak terlepas dari usaha dan upaya kita kasih anak-anak kita untuk tidak terlibat busur-busuran, tawuran dan sebagainya," ucap Budhi.
Pada kesempatan itu, Budhi pun menghimbau dan menegaskan kepada tokoh masyarakat yang hadir agar meningkatkan lagi pengawasan terhadap anak-anaknya.
Sebab saat ini, kata dia, jajaran Kepolisian Resor Kota Besar Makassar tengah gencar-gencarnya melakukan razia senjata tajam.
"Jangan sampai, anak-anak kita turut kedapatan membawa busur dan sejenisnya. Ini tentu tidak dapat kami tolerir," imbuhnya
Begitu pun dengan penggunaan kenalpot racing atau brong yang kerap mengusik kentraman warga.
Kata Budhi, saat ini jajaran Satlantas juga tengah gencar-gencarnya melakukan razia terhadap knalpot bersuara bising itu.
Untuk itu, ia berharap para orangtua agar meningkatkan pengawasan terhadap anaknya yang mempunyai kendaraan.
"Karena kalau terjaring razia, itu kami pastikan motornya tidak akan keluar selama tiga bulan," tegasnya.
Tidak hanya bersuara bising, Budhi menjelaskan, penggunaan knalpot brong juga disinyalir memicu terjadinya tawuran atau perang kelompok.
Salah satu tokoh masyarakat yang hadir dalam tudang sipulung itu, pun mendukung langkah tegas kepolisian.
"Memang perlu ada tindakan tegas dari bapak Kapolres, baik ini soal busur-busur maupun ini knalpot brong. Kami dukung itu pak," ucap salah satu tokoh masyarakat.
Sementara itu, Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf yang menginisiasi pertemuan itu, mengatakan, tudang sipulung tersebut tidak terlepas dari masukan masyarakat.
"Tudang sipulung ini adalah program bapak Kapolda Sulsel dan sesuai juga dengan masukan masyarakat pentingnya kita berkumpul bersama," tuturnya.(*)
Melinda Aksa Sambut Baik Inisiatif GPIB Tanam Pohon Tabebuya di Makassar |
![]() |
---|
The Jakmania Desak Mauricio Souza Mainkan Top Skorer Persija Lawan PSM Makassar, Sumbang 22 Gol |
![]() |
---|
Munafri Fokus Bangun Basis Massa, Rombak Pengurus Golkar Hingga Tingkat Kecamatan |
![]() |
---|
Sate hingga Martabak, Semua Ada di Street Food Festival Novotel Makassar |
![]() |
---|
UT Makassar Jajaki Kerja Sama dengan DPRD Gowa, Fokus Program RPL dan Beasiswa Mahasiswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.