Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar vs Persikabo 1973, Menanti Taktik Jitu Tavares

PSM Makassar tanpa dua pilar pertahanan, Yuran Fernandes dan Erwin Gutawa lawan Persikabo 1973.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
Ofisial PSM Makassar
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares dan pengamat sepak bola Syamsuddin Umar. PSM Makassar vs Persikabo 1973 jadi ujian taktik Bernardo Tavares. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar vs Persikabo 1973 jadi ujian taktik Bernardo Tavares.

Banyak menanti taktik seperti apa diterapkan pelatih berkebangsaan Portugal kepada PSM Makassar nantinya.

Pasalnya, PSM Makassar tanpa dua pilar pertahanan, Yuran Fernandes dan Erwin Gutawa lawan Persikabo 1973.

Duel PSM Makassar lawan Persikabo 1973 berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/3/2023) pukul 18.00 Wita.

Pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar menilai, Bernardo Tavares adalah pelatih yang cerdas. 

Tavares memiliki alternatif taktik di setiap pertandingan. Termasuk, alternatif pemain jika ada absen.

Dalam skuad PSM Makassar dihuni lebih dari 30 pemain, tidak mungkin masuk ke Laskar Pinisi jika tidak memiliki kemampuan.

"Pasti sudah dirotasi sedemikian rupa, karena pelatih punya pengalaman. Di setiap posisi pemain dalam satu pertandingan, bisa lebih dari satu dua orang, bahkan ada pemain bisa multifungsi," katanya saat dihubungi melalui telepon Rabu (8/3/2023).

Syamsuddin Umar melihat, PSM Makassar di tangan Tavares memiliki desain bermain bervariatif. Baik dalam menyerang, bertahan maupun transisi.

"Itu bisa dikondisikan sedemikian rupa, sehingga desain ingin dicapai dalam permainan setiap klub, Tavares punya catatan khusus. Lawan Persikabo 1973 model permainan seperti ini, lawan tim lain seperti ini," terang eks asisten pelatih Timnas Indonesia ini.

Baca juga: 4 Fakta Menarik Wiljan Pluim Kapten PSM Makassar : Nomor 3 Terkait Kartu Merah!

Baca juga: PSM Makassar Main Kucing-kucingan Jelang Lawan Persikabo 1973

Ditambah, Tavares memiliki catatan khusus mengenai kekurangan dan kelebihan 17 tim pesaing PSM Makassar.

Mantan talent scouting FC Porto ini juga paham skuadnya. Alhasil utak-atik taktik bisa dilakukan selama pertandingan.

PSM Makassar kerap tertinggal baik di babak pertama, tapi di babak kedua mereka selalu mampu bangkit dan memenangkan laga.

"Ini suatu metode atau cara memaksimalkan potensi pemain dan bagaimana memaksimalkan 2x45 menit dengan desain sedemikian rupa," ujarnya.

"15 menit pertama apa dibuat, 20 menit apa dibuat, 40 meni apa dilakukan dan seterusnya. Sehingga saya lihat pelatih sampai di akhir tidak pernah kehilangan ilmu," tambah Syamsuddin Umar.

Baca juga: PSM Makassar Harap Tuah Stadion Pakansari, Pengamat Sepak Bola: Anggap Kandang Sendiri

Baca juga: Tanpa Tanpa Yuran dan Erwin Gutawa, PSM Makassar Tetap Fight Lawan Persikabo 1973

"Pasti ada senjata pamungkas yang disimpan, dipersiapkan untuk mengantisipasi apapun yang terjadi dalam tim," terangnya.

Bahkan, ia melihat eks pelatih Helsinki IFK ini masih bisa berpikir jelang pertandingan berakhir. Dua-lima menit pertandingan berakhir, Tavares bisa mengubah strategi.

Pergantian pemain dilakukan pun sangat efektif. Kerap memasukkan dua-tiga pemain. Dengan catatan tersebut, Syamsuddin Umar optimis PSM Makassar bisa menang dari Persikabo 1973.

"Cara pergantian pemain sangat efektif. Kadang ganti dua orang, kadang ganti tiga orang. Jadi tidak ada masalah main di Pakansari atau di mana," pungkas pelatih yang bawa PSM Makassar juara Liga Indonesia.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved