Peringati World Hearing Day, Dokter THT Beri Edukasi 5 Penyebab Gangguan Pendengaran
Yang keempat, presbikusis atau menurunnya kemampuan mendengar akibat pertambahan usia.
Makassar, Tribun - Perhimpunan dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan-Bedah Kepala LeherTHT-BKL cabang Sulselbar, Maluku, dan Papua menggelar peringatan World Hearing Day 3 Maret 2023 di Car Free Day Jl Boulevard, depan Bank BCA, Makassar, Minggu (5/3).
Berdasarkan pantauan Tribun Timur, puluhan peserta menghadiri acara ini. Terdiri dari dokter THT-BKL, dokter residnen, keluarga, dan masyarakat umum.
Dalam kesempatan tersebut ketua panitia dr Rima Frisandi Olii Sp.THT Mkes memberikan penjelasan tentang lima hal yang bisa menyebabkan pendengaran terganggu.
“Yang pertama adalah tuli kongenital atau sejak lahir. Kedua adalah infeksi telinga tengah atau radang telinga tengah kronik (OMSK/Otitis Media Supuratif Kronik). Misalnya seperti keluar air dari telinga,” jelasnya.
Sementara yang ketiga, lanjut dr Rima, penyebabnya adalah suara bisang. “Seperti suara keras akibat pakai headset berlebihan serta kerja di perusahaan yang mengeluarkan suara keras,” ujarnya.
Yang keempat, presbikusis atau menurunnya kemampuan mendengar akibat pertambahan usia. “Dan yang terakhir adalah serumen obturan atau kotoran telinga yang berlebihan,” papar dr Rima yang juga ketua panitia acara ini.
Menurut dr Rima, acara di car free day ini juga bertujuan memperkenalkan kepada warga Makassar mengenai ada hari pendengaran dunia yang jatuh pada 3 Maret.
“Jadi ada hari kanker sedunia, hari pendengaran sedunia juga ada. Karena pendengaran itu sangat penting. Yang pling utama untuk kesehatan mental. Terganggunya pendengaran bisa mengganggu komunikasi sehingga mengganggu mental,” ujar dr Rima.
"Krn berefek pada banyaknaspek kehidupan, seperti komunikasi,perkembangan bicara dan bahasa, kemamouan kognitif,edukasi,pekerjaan, kehidupan mental dan hubungan interpersonal,"tutupnya.
Selain mendengar pemaparan mengenai kesehatan telinga, dalama cara ini juga digelar senam kesehatan. Dimulai dengan senam jantung sehat, zumba, dan maumere, penyuluhan, dan pemeriksaan kesehatan telinga.
“Sangat perlu diingat bahwa jangan suka korek telinga sendiri. Karena jika melakukan hal itu, akan ada lapisan pelindung telinga yang ikut hilang, sehingga bisa infeksi,” ujar dr Rima.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.