Pileg 2024
Terima Keluhan Bakal Calon Senator, KPU Sulsel Akan Evaluasi Petugas Verfak
Banyak kelemahan petugas dari KPU dalam melakukan verifikasi faktual dukungan bakal calon senator.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) menerima keluhan dari bakal calon senator terkait proses verifikasi faktual (verfak) dukungan beberapa waktu lalu.
Keluhan dilontarkan oleh bakal calon senator Andi Tobo Haeruddin.
Kader Partai Nasdem itu menilai cara petugas KPU melakukan verifikasi faktual dukungan calon senator tidak profesional.
Menanggapi keluhan tersebut, Komisioner KPU Sulsel M Asram Jaya menyatakan akan mengevaluasi petugas yang telah melakukan verifikasi faktual.
Mantan Koordinator FIK ORNOP Sulsel itu juga akan memastikan seluruh petugas verifikasi faktual mengikuti aturan dalam menjalankan tugasnya.
"Atas keluhan ini, kami akan mengevaluasi dan memastikan petugas verifikasi faktual melaksanakan verifikasi sesuai aturan," kata Asram Jaya kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (4/3/2023).
"Kami juga akan pastikan bahwa petugas senantiasa membangun komunikasi dan koordinasi dengan petugas penghubung bakal calon DPD," katanya.
Andi Tobo sebelumnya mengeluhkan cara KPU melakukan verifikasi faktual dukungannya di daerah.
Andi Tobo mengatakan banyak kelemahan petugas dari KPU dalam melakukan verifikasi faktual dukungan bakal calon senator.
Ia mengakui banyak konstituennya atau pendukungnya yang tidak ditemui oleh petugas.
Sehingga petugas yang melakukan verifikasi faktual tersebut langsung menyatakan dukungan tidak memenuhi syarat (TMS).
Selain itu, kata dia, petugas juga langsung mencari sendiri alamat dukungan tanpa memberitahu Liaison Officer (LO) bakal calon senator.
"Saya melihat ada beberapa kelemahan KPU karena ada beberapa daerah itu, KPU menemui konstituen tidak bersama dengan LO kami di lapangan. Panwas dan KPU langsung menemui yang bersangkutan," kata Andi Tobo kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (4/3/2023).
"Setelah mereka tidak menemui alamatnya, langsung di TMS-kan. Tidak koordinasi dengan LO. LO hanya menerima bahwa ini TMS," tambahnya.
Baca juga: Bakal Calon Senator Waris Halid Mengaku Bingung Cara Hitung KPU, 322 Dukungannya TMS
Baca juga: 954 Dukungannya TMS, Bakal Calon Senator Andi Tobo Pertanyakan Profesionalisme KPU
Menurut kader Partai Nasdem itu, PPK maupun PPS yang terlibat dalam verifikasi faktual masih butuh bimbingan teknis sebelum turun langsung ke lapangan melakukan verfak.
Ia mengaku beberapa konstituennya atau dukungannya merasa tertekan saat diverifikasi faktual oleh petugas dari KPU.
Di daerah, Andi Tobo menyebutkan, ada beberapa masyarakat yang memiliki masalah dengan pinjaman online.
Kemudian petugas dari KPU tiba-tiba datang dan langsung menanyakan orang yang pernah mengambil KTP-nya.
"Mereka datang langsung bertanya, ada yang pernah datang ambil KTP ta? mana KTP ta? cocokji tandatanganta? siapa kita dukung? ini kan pertanyaan yang membuat masyarakat ketakutan," katanya.
"Artinya apa, profesionalisme PPS ini perlu dipertanyakan. Komunikasinya yang perlu diperjelas. Harusnya mereka berkomunikasi yang ramah dan santun. Supaya masyarakat tidak merasa ketakutan," sambungnya.
Andi Tobo menyebutkan hal tersebut terjadi di beberapa daerah. Namun, ia juga mengakui bahwa di sejumlah daerah petugas sudah melakukan verifikasi faktual dengan melibatkan LO Andi Tobo. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Wahyudin Tamrin
Soal Pimpinan DPRD PAN Wajo Usul 3 Nama Ke DPP, Elfrianto: Suara Terbanyak Prioritas |
![]() |
---|
5 Caleg DPRD Wajo Terpilih Terancam Tak Dilantik |
![]() |
---|
Nasdem Rekomendasikan Takyuddin Masse Duduki Kursi Ketua DPRD Sidrap |
![]() |
---|
Top Skor Suara Terbanyak Pileg, Fahmi Adam Berpeluang Jadi Ketua DPRD Gowa Periode 2024-2029 |
![]() |
---|
Anwar Faruq Klaim PKS Sudah Setor LHKPN ke KPU, Namun Belum Ada Tanda Terima |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.