Haul ke 17 Puang Ramma
Hadiri Haul ke-17 di Makassar, Muhammad Hasan Kenang Keteladanan Puang Ramma
Muhammad Hasan datang langsung dari Jakarta untuk turut hadir dalam acara mengenang wafatnya tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Sulsel ini.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ribuan jamaah menghadiri Haul ke-17 wafatnya Mursyid Thareqah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al-Makassary, KHS Djamaluddin Assegaf atau akrab disapa Puang Ramma.
Perayaan Haul ke-17 itu berlangsung di Aula Arafah, Asrama Haji Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Rabu (4/3/2023) siang.
Tidak hanya dari Sulawesi Selatan, jamaah yang hadir juga banyak dari luar Pulau Sulawesi.
Seperti Ketua Umum Pengurus Pusat Mahasiswa Ahli Thareqah Al Mutabarah Annahdiyah (Matan) Muhammad Hasan Chabibei.
Muhammad Hasan datang langsung dari Jakarta untuk turut hadir dalam acara mengenang wafatnya tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Sulsel ini.
Muhammad Hasan yang hadir bersama sang istri tampak begitu larut saat salawat dikumandangkan serentak.
"Kita sama-sama mendengar, banyak sekali hikmah dan tauladan yang dikisahkan wabil khusus peran-peran beliau (Puang Ramma) oleh Puang Makka," katanya.
"Terkait bagaimana syekh Jamaluddin atau Puang Ramma ini memberikan tauladan kepada masyarakat," sambungnya.
Ada tiga poin yang dipetik Muhammad Hasan dari perayaan Haul ke-17 Puang Ramma ini.
Poin pertama, yaitu sikap Istiqomah yang patut diteladani dari Puang Ramma.
"Yang pertama, bagaimana Istiqomahnya beliau dalam mendidik para santri dan masyarakat," ujar Muhammad Hasan yang juga kepala Pusat Data dan Teknologi Kemendikbud Ristek.
Lalu, dari aspek sosial dan relasi yang luas dari sosok Puang Ramma.
Baca juga: Haul Ke-17 Puang Ramma Dihadiri Ribuan Jamiyyah Khalwatiyah se-Indonesia, Ada dari Arab Saudi
Baca juga: Haul ke-17 Puang Ramma di Asrama Haji Sudiang Bakal Dihadiri 2.000 Jamaah
"Yang kedua, peran serta beliau (Puang Ramma) dalam persoalan ummat, sosial bahkan politik yang dicontohkan dengan relasi beliau yang begitu luas," ujar Hasan.
"Yang ketiga, yang kita bisa petik bagaimana seluruh aktivitas beliau (Puang Ramma) mengarah pada nilai-nilai tasawuf, baik itu cinta kasih dan kasih sayang," bebernya.
Dalam acara itu, sejumlah tokoh juga hadir. Diantaranya Kepala Kemenag Sulawesi Selatan, KH Khaeroni, dan 21 kepala Kemenag kabupaten kota di Sulsel.
Pelanjut Mursyid Thareqah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al-Makassary dari Puang Ramma, yaitu Puang Makka, Abdul Hamid Assegaf Puang Cora, Syekh Sayyid Abdul Majid Assegaf Puang Sikki dan Syekh Malik Assegaf Puang Ramma juga hadir.
"Jadi namanya puang Ramma ini dipakai lagi oleh salah satu anaknya yaitu Puang Malik," bebernya.
Acara berlangsung cukup meriah dengan salawat yang diiringi tabuhan kasidah rabanah.
Para jamaah yang hadir tampak larut melantunkan shalawat yang diajarkan Puang Ramma.
Selain Haul Ke-17 Puang Ramma, acara besok juga dirangkaikan dengan Haul ke-33 Ummi Haja Syarifah Mu'minah atau akrab disapa Puang Nurung.
Sekedar diketahui, Puang Ramma wafat pada Jumat 15 Sya'ban 1427 Hijriyah atau 8 September 2006 dan dimakamkan di Tamboa Maros.
Sementara Puang Nurung wafat Senin 15 Sya'ban 1410 Hijriah atau 13 Maret 1990.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.