Piala Adipura 2022
Makassar Gagal Raih Piala Adipura Gara-gara TPA Antang
Kota Makassar gagal mendapatkan piala adipura tahun ini dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)..
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kota Makassar gagal mendapatkan piala adipura tahun ini dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Makassar sudah lima kali berturut-turut tidak mendapatkan penghargaan sebagai kota bersih.
Piala Adipura terkahir kali direbut pada tahun 2017, saat periode pertama Danny Pomanto.
Tahun 2019, Pemkot hanya sempat menerima sertifikat Adipura.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, gagalnya Makassar meraih penghargaan karena tidak maksimalnya pejabat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebelumnya (Ariaty Puspasari Abadi)
Karena itu, ia mencopot pejabat bersangkutan, Ariaty Puspasari Abadi kini diparkir jadi staf ahli.
"Dulu gayanya begitu DLHD, bagaimana caranya, makanya kenapa saya ganti itu DLHD, saya kan sudah bilang kinerjanya paling rendah, jadi saya tidak kagetji tidak dapat Adipura," sebut Danny dikediamannya Jl Amirullah, Rabu (1/3/2023).
Posisi kepala DLH kini diisi oleh Sekretaris DLH, Ferdy Mochtar sebagai pelaksana tugas (plt).
Danny berharap, Pemkot bisa meraih piala Adipura tahun mendatang.
Tahun ini, ia akan membuat taman di beberapa titik Kota Makassar.
"Sekarang kita sudah mau bikinkan taman, tahun depan kita harus dapat Adipura. Bagaimana mau dapat (adipura) taman saja tidak terurus, saya sudah bayangkan itu," ujarnya.
Terpisah, Plt Kepala DLH Makassar Ferdy Mochtar mengatakan, penyebab utama gagalnya Pemkot dapat gelar Adipura karena kondisi TPA Antang, Manggala, masih memprihatinkan.
Ia mengungkap, banyaknya ternak liar yang masuk ke kawasan pembuangan sampah tersebut menjadi penilaian tim adipura.
"Secara logika dari aspek lingkungan dan kesehatan hewan itu otomatis tidak masuk akal kalau makan sampah, sampahnya ada kandungan plastik itu otomatis mata rantainya akan merugikan jika dikonsumsi masyarakat," ungkap Ferdy.
Di TPA Antang juga sudah tidak ada lagi aktivitas pengolahan kompos, juga tidak memiliki kolam lindi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.