Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Danny Pomanto Batal ke Palopo

Gelar Untuk Luis Chandra Berubah, Dari Tomakaka Tionghoa Jadi Pangngulu Ade Suku Tionghoa

Gelar yang akan diberikan kepada Luis Chandra berubah dari Tomakaka Tionghoa ri Tana Luwu menjadi Pangngulu Ade Suku Tionghoa di Tana Luwu.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / CHALIK
Karangan bunga untuk Luis Chandra sebagai Pangngulu Ade Suku Tionghoa di Tana Luwu terpasang di depan gerbang Istana Datu Luwu di Kota Palopo, Sulsel, Sabtu (25/2/2023). 

Beberapa pertimbangan yang dapat saya sampaikan terkait latar belakang sehingga lahir keputusan untuk mengukuhkan pemuka etnis yang kemudian diberi nama Tomakaka Tionghoa ri Tana Luwu antara lain adalah:

1. Kedatuan Luwu memandang bahwa etnis Tionghoa merupakan salah satu etnis atau kaum yang sejak kedatangan pertama kali di akhir abad 17 dan berkembang secara masif di abad 20 telah hidup dan berketurunan di Tana Luwu. 

Saat ini, telah ada sekitar 800 kepala keluarga atau sekitar 2.000 jiwa warga Tana Luwu yang merupakan etnis Tionghoa. 

Jika dikomparasi, maka jumlah ini hampir sama dengan jumlah warga satu kelurahan di Kota Palopo;

2. Sejak masa Datu Luwu Andi Kambo Opu Daeng Risompa, hubungan Kedatuan Luwu dengan warga Tionghoa berlangsung sangat baik dan erat. 

Sepanjang catatan Istana, warga Tionghoa memperlihatkan perilaku sebagai warga Tana Luwu yang taat dan selalu berhikmad kepada Langkanae. 

Selain itu, warga Tionghoa juga telah menunjukkan peran-peran sosial ekonomi yang cukup penting bagi perkembangan Tana Luwu secara umum;

3. Setelah menimbang beberapa opsi nama yang berkembang di Dewan Adat 12, saya memilih nama Tomakaka untuk digunakan oleh pemuka etnis Tionghoa di Tana Luwu. 

Hal ini memiliki akar sejarah, karena saya secara pribadi menyaksikan secara langsung kakek saya, Datu Luwu Andi Djemma Opu To Appamene Wara WaraE memanggil pemimpin Tionghoa dengan nama Tomakaka. 

4. Perlu diketahui bahwa, dalam struktur Dewan Adat Luwu, selain merepresentasikan pemimpin dari wilayah adat tertentu.

juga dikenal beberapa jabatan yang merupakan pemimpin atau perwakilan dari kaum tertentu yang tidak menguasai wilayah adat, seperti Anreguru Ana’ Arung, Anreguru Ottoriolong, Anreguru Pampawaepu, Macoa Cenrana, Macoa Wage dan Macoa Lalengtonro. 

Jabatan-jabatan seperti ini merupakan perwakilan dari profesi, kelas sosial dan warga keturunan di luar wilayah adat Kedatuan Luwu.

5. Keputusan untuk mengukuhkan Tomakaka Tionghoa ri Tana Luwu merupakan langkah progresif yang merupakan bagian dari upaya 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved