Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Waduk Borong Meluap

Waduk Borong Meluap, 3 Kelurahan di Manggala Makassar Terendam Banjir

Intensitas hujan tinggi merendam tiga kelurahan di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jumat (17/2/2023)..

Penulis: M Yaumil | Editor: Sukmawati Ibrahim
Camat Manggala
Kondisi terkini Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Jumat (17/2/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Intensitas hujan tinggi merendam tiga kelurahan di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jumat (17/2/2023).

Dari pintu gerbang Perumnas Antang sampai blok 1 jalanan ditutupi air.

Adapun rincian warga mengungsi ialah, Kelurahan Manggala terdapat 651 jiwa atau 156 kepala keluarga (KK) yang mengungsi.

Kelurahan Batua 25 jiwa mengungsi dari lima KK.

Lalu di Kelurahan Antang ada 132 jiwa atau 30 KK mengungsi.

Total 760 jiwa dari 179 KK yang sementara mengungsi.

Koordinator Lapangan BPBD wilayah Kecamatan Manggala, Akbar mengatakan, blok 8 paling parah.

Baca juga: 760 Warga Manggala Makassar dari Tiga Kelurahan Terendam Banjir

Air setinggi dua meter rendam rumah warga.

Selain itu warga dari Blok 8 dan Blok 10 juga sudah mengungsi akibat air mulai naik.

Ketinggian air mencapai dua meter.

"Blok 8 sudah sampai dua meter sekarang. Terparah di sini, khususnya di Ujung Bori," katanya kepada tribun timur.

Hingga siang ini, BPBD masih terus melakukan evakuasi terhadap warga terdampak

Air setinggi atap rumah membuat warga harus dievakuasi.

Beberapa rumah nampak tersisa genteng yang terlihat.

Akses menuju kedua blok tersebut kini harus menggunakan perahu karet.

Camat Manggala, Ansar mengatakan ada tiga kelurahan yang terdampak banjir semalam.

"Tiga kelurahan itu Manggala, Batua, dan Antang," katanya kepada tribun timur.

"Semua mengungsi di masjid Al Muttaqin, terpusat disana pengungsian," katanya. 

Kondisi banjir melanda rumah warga di Perumnas Antang blok 8 dan 10, Jumat (17/2/2023).
Kondisi banjir melanda rumah warga di Perumnas Antang blok 8 dan 10, Jumat (17/2/2023). (DOK PRIBADI)

 

Sementara itu, posko pengungsian terus standby sampai cuaca membaik.

Dia menerangkan, posko itu fleksibel artinya dapat aktif setiap saat jika terjadi banjir.

"Posko akan ada terus walau bencana tidak ada," ujar Ansar.

Pihaknya masih terus melakukan pemantauan serta koordinasi dengan TNI/Polri serta BPBD.

"Selalu berkoordinasi dengan TNI/Polri, BPBD, Dinas Sosial dan semua pihak terkait," imbuhnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved