Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Djoko Sarwoko Mantan Hakim Agung Bela Bharada E, Dulu Hidup Susah, Terbiasa Tahan Lapar Dahaga

Setelah ratusan akademisi, profesor hingga doktor, kini mantan Hakim Agung yang memberikan dukungannya ke Bharada E.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Bharada E dan Mantan Hakim Agung Djoko Sarwoko. Djoko menilai tidak ada salahnya hakim sidang kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat memperhatikan Amicus Curiae untuk Terdakwa Richard Eliezer. 

Hukuman bagi Richard Eliezer ini diketahui lebih berat ketimbang terdakwa lainnya yakni Putri Candrawathi, Ricky Rizal dan Kuat Maruf yang dituntut 8 tahun penjara.

Profil

Djoko Sarwoko terlahir dari keluarga sederhana.

Kariernya mentereng dan menjadi hakim agung hingga pensiun di usia 70 tahun.

Masa kecil dan masa muda Djoko Sarwoko dihabiskan dalam kehidupan yang pas-pasan.

Padahal Djoko Sarwoko adalah anak kepala desa.

Zaman itu adalah zaman susah.

"Tahun-tahun pertama di dalam hidupku diwarnai dengan suasana tak menentu, perang kemerdekaan di sana-sini," kata Djoko Sarwoko.

Djoko Sarwoko menceritakan suka dukanya dalam biografi 'Toga 3 Warna' halaman 23 seperti dikutip pada Selasa (29/1/2013).

Buku edisi terbatas ini dicetak oleh Pustaka Dunia dengan ketua tim penulis Sekretaris MA Nurhadi.

Itu sebagai salah satu tanda mata purnatugas Djoko Sarwoko

Semasa kecil Djoko Sarwoko terbisa menumbuk padi di lesung.

Djoko juga sering mencari rumput untuk pakan kerbau milik keluarganya. Kehidupan Djoko kecil membuatnya tabah dan sabar.

Ayahnya mengajari cara menahan lapar dan dahaga dengan berpuasa.

Kesederhanaan masa kecil Djoko sangat terasa ketika musim susah.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved