Guru Besar Linguistik Dorong Karya-karya Baru Film Ambo Nai untuk Pemertahanan Bahasa Bugis
Guru Besar Linguistik Prof Andi Sukri Syamsuri mengapresiasi peran film lokal Ambo Nai dalam pemertahanan bahasa daerah di era generasi milenial
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Guru Besar Linguistik Prof Andi Sukri Syamsuri menyerukan perlunya pemertahanan bahasa Ibu di era generasi milenial.
Hal itu diungkapkan Wakil Rektor II Universitas Muhamamdiyah Makassar itu ketika jadi pembicara tentang pemertahanan bahasa ibu di era generasi milenial Rabu (8/2/2023).
Kegiatan itu digelar oleh dua kampus lintas negera, Universitas Muhamammadiyah Makassar dan Yala Rajabhat University Thailand.
Dalam kesempatan itu Prof Andis, sapaan, menyatakan bahasa ibu sering kali jadi dilema di kalangan milenial.
Prof Andis pun mengapresiasi peran film lokal Ambo Nai Sopir Andalan ikut mengambil peran dalam pemertahanan bahasa daerah di lingkup masyarakat.
Ia berharap para anak-anak bangsa terus aktif berkarya melahirkan film-film lokal baru untuk memperkenalkan bahasa Bugis ke jutaan penonton bioskop Tanah Air.
Sebab, Prof Andis melihat fenomena anggapan generasi milenial bahwa bahasa daerah itu kampungan, tidak modern, tidak intelek, dan tidak bisa mengikuti perkembangan zaman.
Menurutnya, ada asumsi yang berkembang pada generasi muda bahwa bahasa daerah tidak memiliki daya pikat oleh generasi milenial dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya di era globalisasi seperti sekarang ini
"Film Ambo Nai yang tayang dalam kanal youtube punya peran melakukan pemertahanan bahasa Bugis kepada kalangan milenial," kata Prof Andis.
Prof Andis mengungkapkan, Film Ambo Nai ini aktif mengampanyekan bahasa daerah melalui drama komode.
Hingga Februari 2023 ini film Ambo Nai telah ditonton 236 juta penonton. "Artinya bahasa daerah ini telah dikenalkan melalui drama komeda kepadas 236 juta penutur," kata Prof Andis.
Prof Andis juga mengapresiasi kontribusi selegram Makasar dalam mengampanyekan bahasa daerah, seperti Tumming-Abu melalui video pendek maupun film Anak Muda Palsu ataupun Uang Panaik.
Prof Andis pun menawarkan sejumlah cara efektif mempertahakan bahasa ibu di era generasi milenial.
Pertama, mengajak para orang tua mendekatkan anak-anak sebagai generasi milenial dengan bahasa ibu melalui kecintaan/pemakaian bahasa ibu setiap hari di rumah tangga oleh orang tua.
"Kedua, kita perlu membuat kamus bahasa daerah digital sehingga mudah diakses generasi milenial," katanya.
Mendikdasmen Prof Abdul Mu’ti ke Makassar Besok, Bahas AI di Unismuh |
![]() |
---|
Gen Z dan Milenial Dominasi Investor Pasar Modal di Sulsel |
![]() |
---|
Salah Satu Pengusaha Terkaya di Indonesia Aksa Mahmud Berbagi Tips Usaha ke Gen Milenial-Z |
![]() |
---|
Perjalanan Cawali New York Zohran Mamdani: Dari Aktivis Akar Rumput Kini Potensi Pecahkan 4 Rekor |
![]() |
---|
Bukan Sekadar Bayar, Kartu Kredit Ini Dukung Gaya Hidup Milenial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.