Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Reshuffle Kabinet akan Dilakukan Jokowi Gegara Persoalan Hubungan, Pengamat Sebut Nasdem Diserang

Presiden Jokowi diprediksi tetap akan melakukan reshuffle kabinet dengan melibatkan menteri-menteri Partai Nasdem.

Editor: Ansar
Instagram
Momen keakraban Ketua Umum Partrai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani di sela-sela perayaan HUT Partai Nasdem pada tahun 2019.(Instagram Puan Maharani) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Isu reshuffle kabinet Indonesia Maju masih menjadi pembahasan setelah Rabu Pon telah lewat.

Presiden Jokowi diprediksi tetap akan melakukan reshuffle kabinet dengan melibatkan menteri-menteri Partai Nasdem.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengungkap alasan mengapa reshuffle kabinet akan dilakukan.

Uman memperkirakan, reshuffle atau perombakan kabinet akan tetap dilaksanakan dalam waktu dekat.

Komunikasi politik antara Partai Nasdem dan PDIP selaku elemen utama di pemerintahan telah rusak berkaca dari serangan yang dilancarkan ke Nasdem.

"Mengingat sudah terjadinya kerusakan komunikasi politik yang cukup serius antara Nasdem dengan elemen utama di pemerintahan, yang terlihat dari serangan vulgar dari PDIP kepada Nasdem, maka reshuffle kabinet tampaknya akan tetap terjadi," kata Umam saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/2/2023).

Umam berpandangan, langkah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menemui Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tak cukup untuk membendung serangan PDI-P.

Oleh karena itu, Umam menilai Paloh kini berusaha menyelamatkan kader-kadernya di kabinet dengan bersafari ke partai-partai politik koalisi pemerintah seperti Gerindra, PKB, dan Golkar.

"Untuk meyakinkan para pengambil keputusan di lingkaran inti kekuasaan untuk tetap menyelamatkan menteri-menteri perwakilan Nasdem, selaku partai yang memang ikut berkeringat dan berjuang dalam memenangkan Joko Widodo di Pilpres 2014 dan 2019 lalu," ujar Umam.

Di sisi lain, ia juga menilai reshuffle yang dilakukan di awal tahun 2023 akan memberikan waktu kepada menteri-menteri baru untuk beradaptasi dengan lingkungan birokrat dan mempelajari teknis kebijakan di kementeriannya masing-masing.

"Sehingga ketika APBN turun pada bulan April, para menteri baru bisa langsung tancap gas untuk mengeksekusi kerja-kerja kementerian yang tertunda selama rentang Januari-Maret setiap tahunnya," kata Umam.

Seperti diketahui, Jokowi sebelumnya diprediksi banyak pihak bakal melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (1/2/2023) lalu yang bertepatan dengan Rabu pon, tetapi faktanya belum ada reshuffle lagi di hari itu.

Adapun Jokowi sebelumnya sempat bertemu dengan Paloh pada Kamis (26/1/2023), satu pekan sebelum Rabu pon.

Paloh mengatakan, dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta itu, Jokowi menyambutnya dengan hangat.

"Saya tidak melihat ada perubahan. Suasana penerimaan baik, dalam apa saja yang saya pahami, dalam memahami komunikasi ya,” kata dia, Rabu lalu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Reshuffle Diprediksi Akan Tetap Terjadi karena Komunikasi Nasdem-PDI-P Sudah Rusak"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved