JK Motivasi Pengusaha Sulsel
Tiga Ketua Asosiasi Usaha Sulsel Minta Nasihat ke Jusuf Kalla
Kadin, Hipmi, dan Apindo meminta nasihat kepada Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 di Kota Makassar.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Tiga ketua asosiasi pengusaha di Sulawesi Selatan, Senin (30/1/2023), secara terpisah meminta nasihat kepada Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 di Kota Makassar.
Permintaan ini disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulsel Andi Rahmat Manggabarani, dan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel Suhardi.
Ketiganya menyampaikan itu, saat memberi sambutan pembukaan dialog Dari Pengusaha ke Pengusaha untuk Masa Depan Indonesia, di Wisma Kalla, Jl Dr Ratulangi, Kecamatan Ujungpandang, Makassar.
"Dengan pengalaman 30 tahun jadi pengusaha, 20 tahun jadi penguasa, kami meminta dengan sangat, ayahanda Pak Jusuf Kalla, membagi pengalamannya ke kami-kami ini," ujar Andi Iwan Darmawan Aras dalam pidatonya.
Iwan mengatakan, Jusuf Kalla adalah putra Sulsel yang sukses jadi pengusaha, lalu tampil sebagai pemimpin bangsa.
"Ayahanda Jusuf Kalla adalah teladan dan panutan bagi kami semua di Sulsel, baik para pengusaha maupun politisi, maupun semua sektor. Ayahanda Jusuf Kalla adalah simbol keberhasilan dari Sulsel," kata Andi Iwan dalam silaturahmi pengusaha di Wisma Kalla Jalan Jenderal Sudirman Kota Makassar (30/1/2023).
Andi Iwan berharap pengusaha-pengusaha muda dan para politisi muda mampu mengikuti jejak JK tampil dalam panggung kepemimpinan nasional ke depan.
"Kami harapkan ke depan banyak putra-putra Sulsel bisa mengikuti jejak prestasi Ayahanda Jusuf Kalla," ujarnya.
Anggota DPR RI itu menyampaikan terima kasih atas undangan JK silaturahmi.
Momentum tersebut jadi ruang mendengarkan pengalaman keberhasilan JK sebagai pengusaha, dan perjalanan bisnis Kalla Group hingga tiga generasi.
Kalla Group yang bermula dari pasar Bojoe di Bone kini sudah berusia 70 tahun dan merambah ke berbagai sektor.
"Belajar dari Ayahanda Jusuf Kalla, pengalaman adalah guru terpenting, sesuatu tidak dapat kita dapatkan di pendidikan formal. Pertemuan seperti ini wadah berbagi, Pak JK ini mampu memimpin perusahaan, sukses sebagai pengusaha dan sukses di bidang politik," katanya.
"Kami doakan Ayahanda Jusuf Kalla tetap panjang umur dan dapat menurunkan ilmunya kepada kami di Sulsel," ujar Iwan.
Sebelumnya, Ketua Apindo dan Ketua HIPMI Sulsel, juga menyampaikan harapan senada.
"Pengalaman adalah guru terbaik, dan Pak JK adalah pengalaman hidup itu," ujar Suhardi.
Jusuf Kalla memang jadi tokoh utama di sesi dialog itu.
Ibarat stadium general di kampus, Kalla jadi keynote speakers sekaligus kuliah umum.
Selain Kalla, hadir dalam acara itu Mufidah Jusuf, Andi Idris Manggabarani, CEO Kalla Group Solihin Jusuf, Ketua Umum Ikatan Alumni Unhas Andi Amran Sulaiman,
Andi Iwan Darmawan Aras (Ketua Kadin Sulsel), Andi Rahmat Manggabarani (Ketua HIPMI Sulsel), Suhardi Ketua Apindo Sulsel
Cerita Jatuh Bangun Pengusaha Sejak 1950
Jusuf Kalla (JK) berbagi kisah perjalanan panjang dunia bisnis di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Cerita ini dibagikan Jusuf Kalla dalam talkshow 'Pengusaha ke Pengusaha untuk Masa Depan Indah' di Soaraja Ballroom Wisma Kalla, Makassar, Senin (30/1/2023).
Mantan wakil presiden dua periode ini bercerita kemajuan perdagangan Sulsel bermula di tahun 1950.
"Di tahun 50-an, saya tinggal di Jl Sulawesi. Saya lihat Pelabuhan Makassar ramai, saat itu Sulsel masih hub perdagangan ekspor impor," jelas Jusuf Kalla.
"Hampir semua kebutuhan pokok itu diimpor mulai dari semen, tekstil, susu dan banyak lagi," sambungnya.
Disebutnya, ada empat pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan.
Pelabuhan Belawan di Medan, Pelabuhan Tanjung Priuk di Jakarta Utara, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya serta Pelabuhan Soekarno Hatta di Makassar.
Pelabuhan di Makassar menjadi pusat distribusi barang di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Di era 50-60-an, Makassar pun berjaya dengan aktivitas ekspor dan impor.
Namun, memasuki tahun 70-80-an, JK menyebut Makassar mulai tidak menjadi pusat distribusi.
"Di tahun 70-80an industri berkembang di jawa. Semua ada pabrik di Jawa, maka impor hilang. Adanya hanya perdagangan antar pulau yang biasa diekspor kayu, rotan dan lainnya," jelas JK
"Akhirnya ekspor impor menurun, kita tidak lagi menjadi distributor karena dari Jawa langsung ke Palu, Ambon. Makassar hilang sebagai hub distribusi, karena itu ekonomi Sulsel menurun," sambungnya.
JK pun kembali bergerilya di Sulsel memanti warga untuk meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan.
Pria asal Bone ini menyerukan peningkatan produksi kopi, cokelat, jambu mete' hingga udang.
Dalam perjalanannya, JK mengaku mendapat tantangan.
Terlebih, untuk mengubah mindset masyarakat yang hanya fokus di pertanian padi.
Padahal, JK ingin petani juga memanfaatkan sektor perkebunan lainnya.
"Susah sekali mengubah masyarakat untuk tanam kopi, cokelat, atau untung udang," tegasnya.
"Saya bilang jangan kurangi sawah, tapi jangan juga perluas sawah. Biarkan sawah menjadi jagung, cokelat tapi produktivitasnya kita tingkatkan itu ditahun 80 akhir," lanjutnya.
Gerilyanya ke masyarakat berbuah hasil.
JK menyebut 10 tahun setelahnya, hasil usahanya mulai nampak.
Hasilnya pun terlihat jelas kala masa krisis moneter di tahun 1998.
"10 tahun kemudian ini berhasil. Di krisis 98, disitulah kemakmuran Sulsel. Saya bilang ini hanya krisis di Jawa saja. Kita di sulsel tetap makmur kok," tegas Jusuf Kalla.
"Jadi kemakmuran kita itu saat jaman krisis telah disiapkan sebelumnya," tutupnya.
Jusuf Kalla Bicara Sejarah 40 Pengusaha Sukses dan Hebat di Sulsel Tahun 1950 |
![]() |
---|
Kelakar JK di Hadapan Pengusaha: Amran Sulaiman Bisa Jadi Gubernur, tapi Lebih Baik Pengusaha Saja |
![]() |
---|
Kalla Institute Gandeng Hipmi dan Apindo Kembangkan Calon Entrepreneur Lokal |
![]() |
---|
Di Hadapan Pengusaha Makassar, JK Tantang IAS dan Andi Mappanyukki Bicara Visi dan Ide untuk Sulsel |
![]() |
---|
Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Maju karena Pengusaha, Ini Alasannya! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.