Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kuliner

Resep Lammang Bambu Bakar Kuliner Khas Kabupaten Jeneponto yang Gurih

Sepintas, Lammang hampir mirip dengan gogos (ketan) yang dibungkus daun pisang.

TRIBUN-TIMUR.COM/MUH AGUNG PUTRA PRATAMA
Proses pembakaran Lammang di Lingkungan Ruku-ruku, Kelurahan Pallengu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Senin (30/1/2023). Lammang merupakan kuliner khas Kabupaten Jeneponto. 

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Bagi kalian penikmat Kuliner, pernahkah Anda mencicipi Lammang atau lemang?

Lammang merupakan kuliner khas Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sepintas, Lammang hampir mirip dengan gogos (ketan) yang dibungkus daun pisang.

Namun soal ukuran, lammang jauh lebih besar dan memiliki cita rasa yang berbeda. 

Jika kalian melintas di Kabupaten Jeneponto, ada baiknya mencoba kuliner yang satu ini.

Tepatnya di Lingkungan Ruku-ruku, Kelurahan Pallengu, Kecamatan Bangkala atau di dekat Pasar Allu.

Untuk membuat lammang, beberapa bahan perlu disiapkan.

Mulai beras ketan hitam atau putih, santan, garam secukupnya, bambu yang telah dipotong (sekitar 30 cm), daun pisang, sabuk kelapa, dan kayu untuk pembakarannya.

Resep atau proses pembuatan Lammang juga cukup mudah.

Beras ketan dibersihkan lalu kemudian direndam selama dua jam.

Setelah direndam, beras ketan diangkat dan dimasukkan ke dalam bambu yang telah dipasangi daun pisang.

Hal tersebut untuk mempermudah mengeluarkan lammang saat sudah matang.

Kemudian pada tahap berikutnya, santan kelapa yang sudah dilarutkan dengan garam disiramkan ke dalam bambu.

Ambil sabuk kelapa lalu tutup bagian atas bambu.

Usahakan, dalam tahap ini sabuk kelapa berada di antara ketan yang ditutupi daun pisang.

Potongan bambu yang berisi beras ketan siap untuk dibakar.

Proses pembakaran akan berlangsung hingga dua jam.

Baca juga: Camping Ground di Desa Pararra, Wabup Luwu Utara Bakar Nasi Lemang

Baca juga: Lapda, Tempat Nongkrong Favorit di Jantung Kota Bulukumba

Dalam proses tersebut, bambu harus posisi sandar agar santan tidak mudah tumpah. 

Semprotkan air setiap saat agar bambu tidak gampang pecah.

Bambu juga harus diputar agar Lammang matang merata. 

Untuk harga satu buah lammang hanya dibanderol Rp 10 ribu.

Jika dijual dengan bambunya dihargai Rp 13 ribu.

Pengusaha lammang di Jeneponto lebih banyak menggunakan ketan impor karena tidak mudah basi atau keras saat dingin.(*)

Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved