Destinasi Wisata Sulsel
Memandang Palopo Dari Atas Bukit Sambil Minum Sarabba, Kambo Pilihannya!
Obyek Desa Wisata Kambo berada di Kelurahan Kambo, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Di Kambo, hari-hari warga masih disibukkan dengan aktivitas pertanian, menanam cengkeh, memanen lengkuas, merawat kebun durian, dan menyusuri hutan mencari lebah.
Meski begitu, dibandingkan dengan budaya bertaninya, Kambo lebih dikenal masyarakat sebagai tempat untuk wisata kuliner di ketinggian dengan latar depan Palopo.
Tempat camping paling nyaman dan dekat dari pusat kota serta wahana outbound dan wisata keluarga paling menarik di dataran tinggi Palopo.
Mengenai sejarah nama Kambo, belum ada literatur pasti.
Nama Kambo seringkali dikaitkan dengan Datu Luwu, We Kambo Opu Daeng Risompa Sultananah Zaenab atau Andi Kambo.
Namun menurut penuturan warga, nama wilayah Kambo sudah ada sebelum Andi Kambo datang bersembunyi ke wilayah tersebut di masa perang melawan pemerintah kolonial.
Kata Kambo menurut Basse M Ratu berasal dari bahasa Tae sang goppo-goppo atau sang lappo-lappo yang artinya satu tumpukan.
Kelurahan Kambo secara geografis terletak antara antara 2°59'12.54"S dan 3° 1'28.15"S lintang selatan dan 120°10'20.05"E dan 120° 7'42.99"E bujur timur.
Kawasan Kambo mempunyai karakter geografis yang khas, berupa wilayah pegunungan, lembah dan dataran yang masih sangat asri.
Wilayah Kambo memiliki luas 11,42 km persegi.
Jika dibandingkan dengan total wilayah Kecamatan Mungkajang, Kambo mengkontribusi lahan seluas 21,23 persen.
Pusat pemerintahan Kelurahan Kambo berada di antara 500-750 mdpl.
Perda Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palopo Tahun 2012-2023 menyebutkan Kambo merupakan kawasan peruntukan pariwisata yang termuat pada pasal 50 poin 3 huruf (f).
Penggunaan lahan di Kambo berdasarkan RTRW Palopo adalah kawasan lindung dan budidaya, dimana alokasi peruntukan ruang untuk permukiman 24 persen, perkebunan 40 persen, dan hutan 36 persen.
Tahun 2019, Kambo ditetapkan sebagai Desa Wisata melalui SK Wali Kota Palopo Nomor 115/I/2019 tentang Penetapan Kawasan Pariwisata di Palopo diubah pada SK Wali Kota Nomor 130/II/2022 tentang penetapan kelurahan sebagai kampung wisata. (*)
Dulu Primadona, Kini Pantai Mallenreng Sinjai Kehilangan Daya Tarik Wisatawan |
![]() |
---|
Asiknya Anjungan Sungai Malili Luwu Timur, Tempat Santai di Sore Hari |
![]() |
---|
Mengintip Dante Pine, Objek Wisata Alam Paling Populer di Enrekang |
![]() |
---|
Tamasya Sambil Belajar Sejarah di Taman Purbakala Sumpang Bita Pangkep, Cukup Bayar Rp 10 Ribu |
![]() |
---|
Mengintip Harga Kuda di Pasar Kuda Jeneponto, Termahal Rp37,5 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.